Pembelajaran abad ke-21 menuntut siswa tidak hanya menguasai konten pengetahuan tetapi juga keterampilan berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, dan kreativitas. Salah satu model pembelajaran yang efektif dalam mencapai tujuan tersebut adalah Project Based Learning (PjBL). Model ini memberikan pengalaman belajar yang lebih nyata melalui penyelesaian proyek yang menantang, sehingga siswa dapat lebih memahami konsep yang dipelajari. Materi Manusia sebagai Khalifah yang diajarkan di kelas 5 SD Negeri Campurejo merupakan salah satu topik penting dalam Pendidikan Agama Islam. Materi ini membutuhkan pemahaman mendalam tentang peran manusia sebagai pengelola bumi yang harus menjaga lingkungan dan berkontribusi positif bagi kehidupan. Namun, dalam pelaksanaannya, masih terdapat beberapa kendala yang mempengaruhi hasil belajar siswa, sehingga diperlukan strategi dan model pembelajaran yang tepat.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan melalui metode Kuantitatif dengan dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas 5 SD Negeri Campurejo dengan jumlah peserta didik sebanyak 16 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi lembar observasi, catatan lapangan, dan tes hasil belajar..
Hasil dan Pembahasan
Pada siklus pertama, ditemukan beberapa kendala utama dalam pembelajaran, di antaranya adalah:
1. Kurangnya partisipasi aktif siswa: Beberapa siswa cenderung pasif selama diskusi kelompok. Hal ini terjadi karena instruksi yang diberikan kurang jelas dan beberapa siswa kesulitan memahami langkah-langkah dalam proyek.
2. Waktu yang tidak mencukupi: Pembelajaran berbasis proyek memerlukan waktu yang lebih lama dari yang dialokasikan dalam modul. Tidak ada waktu yang cukup untuk evaluasi hasil proyek pada sesi ini.
3. Fokus siswa pada hasil, bukan proses: Siswa lebih fokus pada penyelesaian proyek tanpa memahami konsep manusia sebagai khalifah.
4. Kurangnya kekompakan dalam kelompok: Beberapa siswa kurang berkontribusi dalam kerja kelompok, sehingga hanya beberapa siswa yang bekerja aktif.
5. Kesulitan memahami istilah dalam materi: Istilah seperti "manusia sebagai khalifah" sulit dipahami oleh beberapa siswa.
Berdasarkan kendala tersebut, dilakukan perbaikan pada siklus kedua. Solusi yang diimplementasikan meliputi: