Mohon tunggu...
Vian djawa
Vian djawa Mohon Tunggu... Buruh - Bajawa - Flores - NTT

Berteriaklah Dengan Lembut, Dalam Tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Kau Sang Maha

12 Juli 2019   20:11 Diperbarui: 12 Juli 2019   21:06 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Disana, si puan itu kesepian.
Kenapa tidak KAU kekalkan saja sepinya, lalu beri dia mati.
Di lain ruang, tuannya pun kaku kedinginan.
Kenapa tidak KAU sempurnakan saja dinginnya, biar beku segala janji.

Janji tuan kepada si puan yang tak kunjung jadi.
Dari gelap berubah benderang.
Yang mereka sesap hanya hening.
Gigil menggigil mengalir gemilang.

Mereka adalah sepasang, tapi KAU beri jarak.
Jarak tanpa aksara.
Mereka buta.
Meraba-raba tanpa tahu arah.

Kenapa tidak KAU beri titik yang bisa mereka raba, biar berhujung temu.
Atau barangkali mimpi sebagai tanda, lalu saling mengikat.
Berjuta-juta depa mata berjauhan.

Sukar hati jadi dekat berdekap-dekapan.
Tuan kembali berjanji.
Si puan menunggu lagi.

Menunggu sampai KAU yang bosan.
Sampai hilang jarak.
Sampai lenyap sekat.

Dasar KAU Sang Maha.

( VJ )

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun