Mohon tunggu...
Abdi Galih Firmansyah
Abdi Galih Firmansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang

Menebar benih kebaikan, menyemai aneka bunga peradaban, panen kebahagiaan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pondok Lontar

25 Januari 2023   00:44 Diperbarui: 25 Januari 2023   05:38 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi-pesantren-tempo-dulu.jpg (663382) (boombastis.sgp1.digitaloceanspaces.com) 

Ataukah sudah tak bermakna lagi, digantikan hingar bingar kebongkakan pemuda desa yang semakin hari kian memalukan

Meremang bulu romaku mendengar ceritamu

Lontar...

Masihkah hafalan qur'an dihidupkan dalam sunyi dikala orang-orang sibuk membelenggu hati dengan selimutnya sendiri.

Masihkah muroja'ah waqi'ah tabaaroka dan yasiin wal qur'anil hakima menjadi lentera surya yang mentereng di pagi hari.

Masihkah benteng hati itu kokoh meneguhkan pendidikan klasik yang cetar menggelegar bagai petir menyambar menggempur mental

Ataukah sorogan dan bandongan telah kehilangan ruhnya, digantikan perbudakan teknologi yang semakin menjadi-jadi


kowe ora bisa isina karo kancamu

kowe ora bisa isina karo kancamu

aja drengesan wae mbok sakno wongtua mu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun