Mohon tunggu...
Abdi Galih Firmansyah
Abdi Galih Firmansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang

Menebar benih kebaikan, menyemai bunga peradaban, panen kebahagiaan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kisah Bocah Terminal

12 Januari 2023   04:16 Diperbarui: 12 Januari 2023   04:15 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

sang anak yang masih belum berdamai dengan jiwanya seakan tertimpa lahar kemarahan yang menyala berdenyaran, membakar ketenangan yang masih diperjuangkan, hingga memperparah pesakitan yang amat menyesakkan. Lantas, kemanakah ia akan bersimpuh, kemana lagi ia merebahkan badan di atas pangkuan yang menyejukkan, atau memanjakan kebaikan dibalik telapak tangan bapak kesayangan.

Hancurlah sudah harapan ketentraman keluarga sederhana itu, Impian kehidupan yang membahagiakan adalah orientasi yang rapi, namun kehancuran menjadi kenistaan yang menyakitkan di tengah jalan. 

Itulah kisah hidup sahabat lama-ku, yang kusebut sebagai bocah terminal, sekarang ia sudah menjadi remaja yang mandiri, mencukupi kebutuhan diri sendiri kadangkala membagikan kepada ibu tiri. Sudah lama aku tak berjumpa dengannya, meskipun ia tak diterima orang desa dan sebagian keluarga, namun pancaran kebaikan orangtuanya mewarisi kepada kepribadian yang ia bawa kemanapun berada. 

Cerita ini akan selalu kukenang, ia kan terus bercerita sampai tiada lagi cerita-cerita yang bercerita.

Malang, 12-Januari-2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun