"Abi tau..jawabannya adalah huruf B", jawab Abi dengan yakin.
"Iya, betul. Umi tadi juga mau jawab itu tapi Abi sudah duluan", jawab Umi tidak mau kalah.
"Kenapa B, Mi?", tanya Umar.
"Karena b berada di antara AC", jelas Umi sambil tertawa riang.
Perjalanan yang sangat menyenangkan. Tetiba mobil berhenti. Rupanya kami telah sampai di rumah bako. Umar langsung turun dan meninggalkan kami.
"Asalammualaikun. Eyang...Bundo...Umar datang", kata umar sambil mengetok pintu.
Aura rindunya keluar dari suaranya memanggil Eyang dan Bundo. Begitu pintu di buka ternyata ada Bundo dan Umar bersalaman sambil memeluk bundo, begitu juga dengan Eyang. Umar dan Rasyid mendapatkan ciuman rindu dari eyang.
Magrib pun masuk. Semua bersiap salat. Selesai salat, Umar berlari mengambil sesuatu di tasnya.
"Umi, ada hadiah untuk Umi dan semua"
Kami membuka secarik kertas kecil yang terlipat dengan rapi. Masyaallah...ada gambar indah bertulisan "Marhaban ya Ramadhan" dengan dilengkapi hiasan love-love di sekita tulisan Umar.
Kami saling bergantian memeluk Umar. Hebat, Umar sudah bisa menulis dan menyampaikan perasaannya melalui gambar. Malam itu kami menginap di rumah bako. Banyak cerita yang disampaikan Umar. Dia juga meminta Eyang mendengarkannya murajaah Surat Annaba'. Kami terharu dengan kepandaian Umar. Semoga Umar menjadi hafiz Quran dan berklak mulia.