Mohon tunggu...
Gendhis Kayana
Gendhis Kayana Mohon Tunggu... Lainnya - Alam, kopi, buku, budaya, kiddos

Bersyukur untuk setiap anugerah Mu

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Berkunjung ke Pustaka Pahala

10 Maret 2024   08:54 Diperbarui: 10 Maret 2024   09:05 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri/tampak depan Pustaka Pahala

Sabtu sore, gerimis rintik kecil.

Tiba-tiba, sangat terdorong untuk mewujudkan rencana mengunjungi Pustaka Pahala yang telah tertunda dua bulan, sejak awal dibuka untuk publik pada Januari 2024.

Segera bersiap dan menghentikan perjalanan ber - commuter line sore ini di Stasiun Sudimara, dan langsung melanjutkannya dengan ojek online, bersegera menuju Pustaka Pahala yang terletak di Villa Gunung Lestari, Blok E, Jl. Gunung Merbabu VI, nomor 13, Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan.

Tak lama, hanya sekitar lima menit perjalanan dari Stasiun Sudimaran, saya sudah  memasuki area Villa Gunung Lestari, dan tiba di Pustaka Pahala.

Bangunan yang berlokasi tak jauh dari masjid, berhadapan dengan lapangan sepak bola dan berada di posisi hook, dari jauh tak nampak berbeda dari deretan rumah lain yang ada  di sekitarnya.

Apa yang membuatnya sedikit berbeda adalah atap. Atap berbentuk kerucut berwarna hijau dengan ujung melengkung indah yang khas. Hommy,  itu kesan pertama yang muncul begitu saya memasuki halamannya. Terdiam sejenak, membaca selembar kertas yang terpasang di tembok dekat pintu masuk. Tataletak cara penyusunan rak dan label indeks warna untuk kategori buku.

Melangkah lagi, melepas sepatu dan meletakkannya di rak sepatu yang berada di dekat pintu, dan segera disambut oleh Bapak penjaga perpustakaan yang ramah. Mata saya langsung tertuju pada deretan buku novel yang berjejer di rak pertama, dan buku Lima Sekawan karangan Enyd Blyton yang tergeletak di meja Pustakawan, setelah  selesai dibaca dan dikembalikan oleh salah seorang pengunjung.

Perlahan saya mulai menyusuri deretan rak buku cantik dari kayu berwarna coklat tua yang berjajar rapi dan cantik, sambil menikmati setiap detil kecil desain dan arsitektur yang ada di setiap sudut. 

Tiba di lantai atas, disambut dengan atap cantik yang dari luar tadi nampak seprti kerucut. Berdecak kagum.

dokpri/deretan rak buku di lantai atas
dokpri/deretan rak buku di lantai atas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun