Kami keluar dari ruangan dokter dengan hati lega. Tapi jauh di lubuk hatiku ada kesedihan yang menyesak di hati ini. Air mataku tak tertahankan ketika memandang mama saat dia terduduk menunggu panggilan perawat yang akan memberikan kartu berobat di RS M.Djamil.
Ku pandang wanit hebat yang menjadi pelita dalam gelapku, yang selalu ada ketika aku membutuhkannya, penyejuk dikala hati ini tersakiti, sahabat ketika semua menjauh, dan dia segala-galanya bagiku.
Kuberjalan menuju pintu keluar rumah sakit sambil merangkulnya. Karena menurutku dengan merangkul dan mengusap lengan mama dapat mengobati rasa swdih dihati mama. Aku tau, mama pasti sedih menerima hasil hari ini.
"Mama akan menjaga mata kiri ini. Semoga dengan terus hafalan dan baca Quran, Allah berikan kesehatan pada mata satu-satu ini", tegas mama dengan nada mencoba tegar di depan kami.
Aku salut dengan wanita hebat luar biasa. Wanita super tegar yang kukenal. Wanita super sabar dalam segala pemberian Allah. Wanita yang selalu bersyukur atas takdir yang dia hadapi. Â
Dialah mamaku. Mama terhebat dari semua wanita hebat di dunia. Semoga Allah selalu melindungi mama dan setiap langkah mama selalu dalam ridho-Nya. Mamaku sayang, bidadariku di dunia dan akhirat.
Solok, 12 Maret 2021