Mohon tunggu...
Vebiana Sabila
Vebiana Sabila Mohon Tunggu... pelajar sekolah

vebi suka sastra

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sandi Kala

30 Maret 2025   01:53 Diperbarui: 30 Maret 2025   01:53 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langit menulis teka-teki tanpa jawaban.

Bersama cakrawala yang enggan bersuara.

Dalam dekap bayang tak bernama.

Suara tak lagi ku dengar.

Peta itu kini telah usang.

Sedang aku, masih terjebak dalam labirin.

Langkah pun mulai tertatih.

Dengan bayang yang mengejar pasti.

Ku tanya pada waktu, ia berlalu.

Ku tanya pada arah, ia bisu.

Adakah arti dalam labirin ini?

Atau aku hanya noktah yang terhapus waktu?

Jika takdir enggan bersuara,

haruskah aku diam selamanya?

Atau berhenti di persimpangan 

Menjadi noktah yang terlupakan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun