Mohon tunggu...
varia desy
varia desy Mohon Tunggu... Atlet - Mahasiswa Dakwah dan Komunikasi Islam

"sometimes we have to retreat to jump further" penikmat kata Pakar Membaca Aneuk Mak ngon Ayah Aneuk Nanggroe Aceh

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Senandung Rindu

10 Desember 2019   09:53 Diperbarui: 10 Desember 2019   11:58 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ku sampaikan rindu ini pada bias-bias nafas malam
Berteman angin sepoi mengalunkan nada
Kusisir malam ini dengan penuh pengharapan

Berharap kau menyapaku dalam kesunyian

Haruskah rindu ini ku pendam diam?             Dan ku kubur dalam kesepian?

Oh sungguh...
Rindu ini tak dapat lagi kukatakan
Biarlah ku tanggung beban ini sendiri
Sampai kau datang nyatakan impian

Wahai rindu... Bisakah kau diam?
Janganlah kau buat hatiku terguncang
Memompa bunyi nadanya cinta
Membuat ku bungkam akan kata

Mungkin bagimu itu hal yang biasa
Namun bagiku itu sungguh menyiksa
Baik ku kau anggap tabu
Kecemasanku kau anggap semu
Oh, ayolah rindu...
Meredamlah hingga "tiba" menyapaku

-

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun