Dalam dunia kerja yang makin kompetitif perusahaan fokus terhadap target penjualan, merancang strategi pemasaran. Tapi ada dua hal penting yang sering justru luput dari perhatian: disiplin kerja dan kompetensi karyawan.
Padahal, aspek tersebut juga sangat menentukan apakah sebuah organisasi bisa bertahan dan berkembang?
Disiplin Kerja: Lebih dari Sekadar Datang Tepat Waktu
Disiplin bukan hanya soal hadir pagi-pagi dan pulang sesuai jam. Lebih dari itu, disiplin adalah bentuk kesadaran pribadi untuk menjalankan aturan, bekerja sesuai SOP, dan menyelesaikan tanggung jawab yang di berikan.
Menurut Sastrohadiwiryo (dalam Saleh & Utomo, 2018), disiplin adalah sikap hormat dan patuh pada aturan, baik tertulis maupun tidak tertulis, termasuk kesiapan menerima sanksi jika dilanggar. Sementara Hasibuan menyebut disiplin sebagai gabungan antara kesadaran dan kesediaan menjalankan peraturan secara sukarela.
Beberapa bentuk disiplin, menurut Siagian, dibedakan menjadi:
Disiplin preventif: mendorong karyawan taat aturan sejak awal,
Disiplin korektif: memberi sanksi pada pelanggaran.
Lebih lanjut, faktor-faktor yang memengaruhi disiplin antara lain:
- Kompensasi yang layak,
- Keteladanan pimpinan,
- Adanya SOP yang jelas,
- Pengawasan efektif dari tim leader,
- Budaya kerja yang mendukung kedisiplinan.
Rivai menguraikan indikator disiplin kerja meliputi kehadiran, ketaatan pada aturan, standar kerja, kewaspadaan tinggi, serta etika kerja.
Kompetensi Kerja:Â