Mohon tunggu...
Nurul Susianti
Nurul Susianti Mohon Tunggu... -

Nurul Susianti, Mahasiswi Pascasarjana Fakultas Hukum dan Syariah Jurusan Keuangan dan Perbankan Syariah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

“Jadikan Media Sosial Ladang Pahalamu, Karna “Like”-Mu Berbisa(Beracun)”

16 Mei 2016   16:04 Diperbarui: 16 Mei 2016   17:59 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Kita sudah sampai dimana zaman, dimana:

Bicara suara tampa suara, melihat tampa perlu tatap muka dan memanggil tampa perlu teriak, hingga dimana bicara hanya perlu ketik, melihat hanya perlu klik, dan memanggil hanya perlu “PING” saja. Sosial media telah menjadi Budaya. Dari yang hanya melihat-lihat sampai mereka yang beradu pendapat. Dari tingkah yang dibuat-buat sampai yang terang-terangan maksiat. Hingga tak sadar jemari ini berhianat, melihat apa yang seharusnya tak dilihat. Mata kita akan menjadi saksi atas apa yang kita lihat. Jari- Jemari akan menjadi saksi atas apa- apa yang kita tulis. Suatu hari jemari yang kita pakai menulis, akan bersaksi pada peciptanya. Maka dapatkan kita membantah semuanya…?? Dalam QS. 41:22 Menerangkan:

“ Kamu sekali-sekali tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu kepadamu bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan.” Maksud dari Ayat tersebut adalah: mereka itu berbuat dosa dengan terang-terangan karena mereka menyangka bahwa Allah tidak mengetahui perbuatan mereka dan mereka tidak mengetahui bahwa pendengaran, penglihatan dan kulit mereka akan menjadi saksi di akhirat kelak atas perbuatan mereka. Maka jangan sampai mereka menjadi musuh kita dihari perhitungan nanti, menjadi saksi keburukan kita di social media, saksi atas apa yang kita lihat, saksi atas apa yang kita tulis, saksi atas segala apa yang kita lakukan di sosial media. Gunakan dan jadikan apa yang ada pada diri kita sebagai lading pahala, lading dimana kita bisa menanam kebaikan dan menuai hasilnya di akhirat kelak.[2]

Menu Like dimedia sosial tampa sadar menjadi penghantar pada dosa. Bisa jadi kita adalah wanita yang menjaga diri dengan tidak memamerkan foto dijagat maya. Bisa jadi kita adalah wanita yang taat perintah menutup aurat. Bisa jadi kita adalah wanita yang menyayangi sahabatnya,kawannya, keluarganya, karna Allah. Tapi, semua itu sirna, lenyap takkala satu sentuhan mendarat mulus pada gambar jempol gambar hati.

Satu sumbangan “Like” kita membuat mereka yang belum tutup aurat dan dengan pongahnya mengunggah foto diri menjadi lebih termotovasi. Satu iseng “Like” kita menjadi pendongkrak semangat mereka yang narsis dengan foto hijab dan tabarujnya. Satu “Like” atas nama “Like for Like” kita menjadi gerbang dosa untuk hal yang kita sendiri tidak melakukannya. Padahal sudah jelas-jelas firman Allah SWT menjelaskan dalam Kitab Suci kita(QS. Al- Maidah:2) yang berbunyi:

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.”

Dan rasululluh, SAW bersabda, “barang siapa mengajak kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala yang mengikutinya tampa sama sekali mengurangi pahala orang yang mengerjakannya dan barang siapa mengajak kepada kesesatan maka baginya dosa seperti dosa orang yang mengikutinya tampa mengurangi sama sekali dosa yang mengerjakannya.”(HR. Muslim). Maka jika lihat kemugkaran, maka cegahlah bukan menyentuh “ Like”, dan jangan sampa kita adalah tegolong orang yang paling lemah imannya. Dan dalam hadis lain menjelaskan “Dan barang siapa yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia rubah dengan dengan tangannya, jika belum mampu maka dengan lisannya, jika belum mampu juga maka dengan hatinya, dan itu adalah selemah-lemahnya iman.”( Hadist Shaheh, HR. Muslim, Ahmad dan Ashabusunnah) dan “Orang yang menunjukkan suatu kebaikan balasannya seperti orang yang mengerjakannya”( HR. Tirmizi, Hadis Shaheh)

.

Nurul susianti mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun