Mohon tunggu...
USMAN HERMAWAN
USMAN HERMAWAN Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA

Belajar menebar kebaiakan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Teman Sejawat

30 Januari 2023   01:39 Diperbarui: 30 Januari 2023   01:43 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tuntutan di keluarga kian menguat. Orang tuanya tak mau Mardalih dilangkahi adik laki-lakinya. Adik perempuannya telah lebih dulu menikah. Tuhan kemudian memudahkan jodoh Mardalih. Dalam libur semester Mardalih berjodoh dengan saudara sepupunya, Siti Sofiyah, lulusan pesantren tahfiz quran. Kendati diperantarai tapi keduanya saling menyintai. Dalam acara resepsinya hanya kepala sekolah dan seorang wakilnya yang diundang. Mardalih khawatir, jika semuanya diundang akan berimbas kepada Andira yang diyakini masih menaruh hati.

Saat sekolah kembali aktif ada suasana berbeda di ruang guru. Tangis Andira pecah. Guru-guru berbisik-bisik membicarakan kisah cinta yang kandas antara Mardalih dan Andira. Nasi telah menjadi bubur. Permintaan maaf Mardalih telah disampaikan kepada Andira, namun Andira tak dapat menyembunyikan kekecewaannya kendati dia menyadari bahwa kegagalan cintanya bukan kesalahan Mardalih.

Seiring waktu berjalan, ibarat sinetron seri, Andira kejar tayang. Melalui Susanty, siswa yang diajarnya, Andira dikenalkan dengan pamannya yang konon pekerjaannya sebagai pemilik perusahaan pengembang perumahan di Kota Hujan. Dua bulan berselang Andira dikabarkan menikah.

Mardalih menjaga jarak. Rasa cinta yang pernah ada ditepisnya jauh-jauh demi menjaga cintanya dengan sang istri. Hubungannya dengan Andira tak lebih sebagai teman sejawat, sama dengan teman-teman guru lainnya.  

Tanpa harus mencari tahu, kabar keberadaan rumah tangga Andira sampai juga ke telinga Mardalih, termasuk pekerjaan suami Andira sebagai mandor bangunan. Andira tinggal bersama suaminya mengontrak rumah di kawasan Cimone. Begitu punya anak satu kembali tinggal bersama orang tuanya di Kalideres karena suaminya pulang sebulan sekali. Kakak peremppuan ibunyalah yang membantu merawat anaknya.

Kendati hampir setiap hari bertemu, dalam satu ruangan pula, antara Mardalih dengan Andira nyaris tak saling bertegur sapa. Panggilan sayang yang dulu pernah ada telah lenyap. Jika pun terpaksa harus bertegur sapa, hanya sebatas sesama guru. Ketika kebetulan jadwal mengawas ujian seruang berdua, Mardalih meminta kepada panitia untuk pindah ke ruang lain.

Memasuki tahun keenam usia perkawinannya Andira menggugat cerai suaminya. Gugatannya dikabulkan hakim pengadilan agama tanpa dihadiri pihak tergugat. Mengetahui hal itu Mardalih biasa saja.

Bagai tanaman yang baru dipindahkan, daun-daunnya layu. Begitullah Andira. Namun seiring waktu Andira kian tampak segar, terlebih setelah gajian. Sejumlah teman kerap bercanda seolah ingin menjodohkan Mardalih dengan Andira. Seakan mereka lupa bahwa Mardalih telah beristri dan beranak dua.

Di mata Mardalih, Andira tampak kian menarik, makin cantik. Namun kabar bahwa Andira kerap berganti ganti pacar selalu sampai ke telinganya, bahkan sampai ditunjukkan kepadanya foto Andira dalam pelukan laki-laki. Ada rasa kasihan Mardalih terhadap mantan pacarnya itu. Mardalih memahami bahwa Andira ingin segera punya suami, namun kesannya Andira menjadi perempuan gampangan dan liar. Meskipun rasa cinta sebenarnya masih ada dan dia yakin Andira masih menyimpan rasa cinta, tapi tak mungkin dirinya memperistri Andira.   

"Lihat ni yang terbaru." Seorang teman memperlihatkan foto Andira dipeluk laki-laki di akun media sosialnya.

 "Apa urusannya," tampik Mardalih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun