Mohon tunggu...
USMAN HERMAWAN
USMAN HERMAWAN Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA

Belajar menebar kebaiakan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Teman Sejawat

30 Januari 2023   01:39 Diperbarui: 30 Januari 2023   01:43 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Acara yang bertajuk rapat awal tahun pelajaran di SMA Satu Lima disambut gembira oleh semua yang hadir karena dilaksanakan di rumah makan lesehan yang reputasinya dikenal baik. Terletak di dekat pintu masuk bandara. Ada tiga guru baru, satu perempuan  bernama Andira dan dua laki-laki yakni Riko dan Jatman. Kehadiran ketiganya disambut hangat guru-guru lama. Satu guru baru perempuan itulah yang menjadi pusat perhatian terutama bapak-bapak. Bukan karena cantik mencolok, tapi karena hanya dia perempuannya dan dipastikan masih gadis, sedangkan guru lama yang masih lajang adalah Mardalih. Terkesan ada keinginan mereka untuk menjodohkan kedua lajang itu. Namun Mardalih tak hirau walau beberapa teman menggodanya. Saat ketiganya mengenalkan diri suasana gaduh. Lagi-lagi sasaran tembaknya adalah Mardalih. Menyadari hal itu, Andira berusaha menutupi kegrogiannya.

Rapat berlangsung cepat. Tak ada diskusi atau tanya jawab yang membahas segala macam persoalan sekolah. Usai pembagian tugas-tugas. Sesi berikutnya adalah makan bersama. Perhatian Mardalih fokus ke makanan yang disuguhkan satu per satu di atas meja. Perutnya telah keroncongan karena belum sarapan sedangkan waktu hampir menunjukkan pukul sepuluh. Meskipun guru-guru beserta stap tata usaha yang hadir mencapai enam puluhan orang tapi hidangan yang disediakan dipastikan bakal cukup. Semua yang hadir dijamin bisa kenyang. Soal biaya tanggung jawab kepala sekolah.

Kendati dibecandai dan dipasang-pasangkan kepada guru baru Mardalih bergeming, responnya datar. Yang paling menarik baginya justru hidangan yang menggugah selera. Menunya ada gumare bakar, bawal bakar, ayam bakar, nasi liwet, capcay, sea food, karedok, otak-otak dan lain-lain. Minumnya jus jambu, jus alpukat, jus jeruk, jus buah naga, tinggal pilih. "Perbaikan gizi!" cetus salah seorang guru berkelakar.

Komando ada di kepala sekolah. Begitu kepala sekolah mulai makan, yang lainnya mengikuti. Dengan cara makan-makan begitu diharapkannya semua personal dapat bekerja sama bagi kemajuan sekolah yang dipimpinnya.

Mardalih tak bisa benar-benar tidak peduli terhadap kehadiran Andira, akibat dibecandai teman-temannya, timbullah sedikit rasa penasaran ingin memandang wajahnya. Dia mencuri pandang. Tak timbul getaran hati terhadapnya. Namun bagi Mardalih menjalin hubungan baik dengan siapa pun adalah keniscayaan, tanpa kecuali dengan Andira yang akan jadi teman sejawatnya, terlebih sama-sama honorer.

Sebenarnya, beberapa bulan sebelumnya Mardalih sempat pula membaca surat lamaran Andira ketika mendapatinya di meja kepala tata usaha. Dia meminta ijin membacanya, dibacalah seluruhnya. Dengan begitu dia tahu biodata Andira. Masuknya Mardalih ke ruang tata usaha sekadar untuk menjalin silatrahmi dengan semua stap tata usaha.

Pada hari ketiga masuk sekolah Mardalih masuk ke ruang tata usaha kebetulan ada Andira sedanng meminta buku absen. Terjadilah saling tegur sapa. Dua pasang mata beradu pandang. Seketika Mardalih menemukan pesona pada sepasang mata Andira. Ketertarikannya menguat tak terkira, juga keberaniannya untuk mendekati Andira. Di luar dugaannya bahwa ternyata Andira sangat ramah. Ada kemistri antara keduanya.

 "Boleh minta nomor HP?" pinta Mardalih.

Dengan cepat Andira memberikannya. Terjadilah saling tukar nomor HP. Jalan komunikasi mulai terbuka. Mardalih mulai mengirim pesan, menanyakan hal-hal kecil sebagai bentuk perhatian. Andira menanggapi positif. Selanjutnya, komunikasi melalui HP berlangsung tanpa kendala hingga sampailah pada niat Mardalih untuk datang ke rumah Andira. Penting bagi Maralih mengetahui rumah Andira. Agar jika suatu saat ada keperluan tak harus mencari-cari. Namun Andira mengajak bertemu di Modern Mall.

Mardalih membawa mobil pinjaman milik kakaknya. Bertemulah keduanya di mal tersebut. Setelah mendatangi satu toko untuk membeli sesuatu Andira minta diantar ke Pusat Servis Samsung di kawasan Candra untuk menyervis HP-nya yang bermasalah.  Dengan senang hati Mardalih menyanggupi. Tak sampai setengah jam masalahnya teratasi. Dalam perjalanan mengantar pulang Andira, setelah mencermati reaksi-reaksi positif Andira, Mardalih menyatakan cintanya dan berniat akan memperistrinya jika Andira bersedia. Walhasil, Andira menerima dengan senang hati. Sepasang lajang yang sudah cukup usia itu saling jatuh cinta. Bunga-bunga asmara menghiasi hati keduanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun