Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hidup itu Tentang Keseimbangan, Bro!

11 Juli 2025   10:41 Diperbarui: 11 Juli 2025   14:22 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hidup yang seimbang / sumber: klikdokter

Gue takut. Takut dianggap gak total. Takut dianggap gak ambisius."

"Takut dibilang gak ambisius? Man, ambisi tanpa arah itu kayak mobil kenceng tapi gak tahu tujuan. Lo butuh istirahat biar bisa jalan jauh. Lo butuh waktu buat... menikmati hidup."

Sunyi sejenak. Hanya suara klakson dan lalu lintas dari kejauhan yang terdengar.

"Jadi, menurut lo, gue harus mulai bikin batasan? Kayak... stop kerja jam 6 sore, terus matiin HP kantor?"

"Exactly. Dan jangan merasa bersalah kalau lo lagi gak produktif. Manusia itu bukan mesin. Kita butuh waktu buat healing, buat ngobrol, buat ngelamun bahkan."

Arman tertawa lirih. "Gue lupa rasanya bengong."

Rani tersenyum lebar. "Mulai besok, lo coba. Bikin jam kerja, dan di luar itu... jadi manusia. Jalan pagi, nonton film, makan sama nyokap. Lo bakal kaget betapa segarnya lo nanti."

Arman memandang Rani lama. "Gue gak janji langsung bisa. Tapi gue mau coba."

"Gue gak minta lo berubah kayak sulap, Man. Tapi lo udah sadar, dan itu langkah pertama yang keren."

Di bawah langit malam yang kini bertabur bintang, mereka duduk berdua dalam diam yang nyaman. Suara kota tetap bising, tapi hati Arman terasa sedikit lebih tenang. Mungkin, pikirnya, hidup yang seimbang bukan soal besar atau kecilnya perubahan. Tapi soal keberanian untuk mulai memilih: hidup sepenuhnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun