Mohon tunggu...
Unik D.L.
Unik D.L. Mohon Tunggu... -

Jadikan perjalanan ini indah dan penuh warna

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bernaung Dalam Imajinasi

13 Juli 2018   20:07 Diperbarui: 13 Juli 2018   20:29 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu malam kita bertemu. Kau yang hadir dalam mimpiku membelah malam menjadikan pagi. Waktu itu kau adalah Xena sang pendekar dan akulah Gabriel sang penolong yang lembut sedang berlari menghindari kejaran penjahat. Gabriel yang ingin melindungi Xena seperti halnya Xena yang bertanggungjawab akan keselamatan Gabriel.

Pecahlah mentari pagi menyrngatkan sinarnya. Kau hadir menjadi seorang yang lembut yang sedang melayani anak-anaknya dengan sepiring nasi dengan senyuman. Senyum yang terkembang setelah nada keras meluncur karena sang anak yang tidak menurut kata-katamu.

Dalam angan seakan terjalin cerita ketika dahulu sebelum dilahirkan ada sepasang kekasih yang saling menyayangi namun akhirnya terpisahkan. Entah oleh ketidaksetiaan atau oleh sesuatu yang menghalangi mereka hingga kemudian dilahirkan kembali. Seakan pernah ada jalinan yang terlupakan atau sebuah kutukan hingga takkan mungkin bersatu dalam satu alunan nada. Hanyalah denyut nadi yang menyatu dikala suatu rasa hanyut dan tidak terelakkan.

Hai langit biru, jangan biarkan awan memberikan setitik air hujan yang kan menghapus pelangimu. Ijinkan kabut ini bernaung dalam imajinasi dan menyampaikan kerinduan akan sang pendekar dalam lembutnya kasih abadi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun