Mohon tunggu...
UmsidaMenyapa1912
UmsidaMenyapa1912 Mohon Tunggu... Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Kami hadir untuk memberikan berbagai informasi tentang Umsida dan isu-isu menarik lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Borong 11 Juara di Silat Apik PTMA 2025, Ikom Umsid Konsisten Pertahankan Prestasi

2 Juli 2025   13:03 Diperbarui: 2 Juli 2025   13:08 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di kategori lomba Reportase, dua penghargaan juga berhasil diraih oleh Putri Mega dengan mendapatkan juara 2 narasi terbaik dan Salwa Awaliya yang mendapatkan juara 2 visualisasi terbaik.

Mega menjelaskan bahwa kelompoknya memilih Keraton Kasepuhan sebagai objek karena ingin menampilkan museum budaya sebagai tempat modern yang relevan dengan Generasi Z.

"Dari awal kami ingin kemas berita dengan narasi yang ringkas tapi tetap menarik. Kami memilih museum Kesepuhan karena ada Cava AI, teknologi digital yang bisa mengenalkan budaya dengan cara kekinian. Jadi museum nggak cuma terkesan kuno, tapi keren," jelas Mega.

Sementara itu, Salwa dan timnya mengangkat Batik Trusmi sebagai objek visual utama.

"Batik Trusmi itu adalah salah satu ikon Cirebon. Tak hanya ambil gambar aja, kami juga berbincang dengan pengrajin, petugas tour, sampai pengunjung luar negeri. Hal itu membuat visualisasi kami lebih bernyawa," ungkapnya.

Raih Juara Harapan Lomba PR, Pembelajaran Berharga dalam Kampanye Citra

SIlat Apik juga menggelar kompetisi Public Relation (PR), Maheswara Nagata dan Nabilah Eka Parahita masing-masing meraih Juara Harapan 3 dan Juara Harapan 2.

Keduanya berhasil membawa pulang penghargaan setelah berpartisipasi dalam lomba yang mengangkat kasus Keraton Kasepuhan, Cirebon.

Nagata mengungkapkan bahwa kompetisi ini dilakukan secara berkelompok.

"Kami berkolaborasi dengan UMY dan UM Buton untuk menggunakan strategi PR teknik sederhana, dengan memperdalam masalah yang dihadapi oleh Keraton Kesepuhan," ujarnya.

Ia menambahkan, "Hal penting yang aku pelajari dari lomba ini adalah membangun citra perusahaan bukan dengan cara memenuhi keinginan seorang PR, namun harus dapat memposisikan kita sebagai masyarakat atau audience".

Nabilah, yang juga berpartisipasi dalam kompetisi PR, menceritakan pengalaman berkesannya dalam riset dan brainstorming.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun