Dalam dunia rekayasa perangkat lunak (Software Engineering), keberhasilan pengembangan sebuah sistem sangat bergantung pada kejelasan dan kelengkapan spesifikasi kebutuhan perangkat lunak (Software Requirement Specification atau SRS). SRS berperan sebagai panduan utama dalam merancang, mengembangkan, dan mengimplementasikan sistem perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Selain itu, model pengembangan perangkat lunak yang digunakan juga mempengaruhi hasil akhir dari sistem yang dikembangkan.
Artikel "Implementasi Software Requirement Specification dan Waterfall Model pada SIPODANG berbasis Android" oleh Mursalim, Aprilia, dan Samas (2024) membahas penggabungan SRS dengan model Waterfall dalam pengembangan aplikasi pengaduan masyarakat di Kabupaten Batang. Artikel ini menarik karena menawarkan pendekatan terstruktur dalam mendokumentasikan kebutuhan sistem serta mengimplementasikan metodologi Waterfall dalam pengembangannya.
Namun, apakah pendekatan ini merupakan pilihan terbaik dalam pengembangan perangkat lunak modern? Seberapa efektif integrasi antara SRS dan Waterfall dalam menciptakan sistem yang sesuai dengan kebutuhan pengguna? Dalam opini ini, saya akan mengeksplorasi kelebihan, tantangan, serta implikasi dari penelitian ini dalam konteks industri perangkat lunak.
Kelebihan Penelitian
1. Dokumentasi Kebutuhan Sistem yang Baik
Artikel ini memberikan penekanan yang kuat pada pentingnya spesifikasi kebutuhan perangkat lunak. Dengan mengadopsi standar IEEE, penelitian ini menunjukkan bagaimana SRS dapat membantu menginventarisasi kebutuhan fungsional dan non-fungsional dengan lebih baik. Hal ini memungkinkan pengembang memahami secara menyeluruh apa yang dibutuhkan oleh pengguna sebelum memulai proses pengkodean.
2. Pendekatan Sistematis dengan Model Waterfall
Penggunaan model Waterfall memberikan struktur yang jelas dalam pengembangan sistem. Dengan melalui tahapan perencanaan, analisis, desain, dan implementasi secara berurutan, pendekatan ini memastikan bahwa setiap tahap pengembangan didokumentasikan dengan baik. Bagi proyek yang memiliki kebutuhan yang stabil, metode ini dapat memberikan hasil yang lebih dapat diprediksi dibandingkan dengan metode yang lebih iteratif seperti Agile.
3. Relevansi untuk Sistem Pemerintahan
Aplikasi SIPODANG yang dikembangkan dalam penelitian ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam menyampaikan pengaduan kepada pemerintah daerah. Dengan adanya struktur SRS yang jelas dan metodologi pengembangan yang sistematis, penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan yang digunakan dapat meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam layanan publik.
Kritik dan Tantangan
1. Keterbatasan Model Waterfall dalam Pengembangan Perangkat Lunak Modern
Meskipun Waterfall memberikan struktur yang baik, model ini memiliki kelemahan utama dalam hal fleksibilitas. Dalam dunia perangkat lunak modern yang dinamis, perubahan kebutuhan sering terjadi selama proses pengembangan. Waterfall tidak memungkinkan perubahan di tengah jalan tanpa mengulang kembali tahapan sebelumnya, yang dapat menyebabkan inefisiensi dalam proyek dengan ketidakpastian tinggi.
2. Tidak Ada Evaluasi Pasca-Implementasi
Penelitian ini menunjukkan bahwa sistem yang dikembangkan dapat digunakan dengan baik untuk pengaduan masyarakat. Namun, tidak ada pembahasan mengenai evaluasi efektivitas sistem setelah implementasi. Apakah pengguna merasa puas dengan aplikasi ini? Apakah ada kendala dalam penggunaannya? Studi lebih lanjut dengan analisis user experience diperlukan untuk menilai apakah sistem benar-benar memenuhi kebutuhan masyarakat.
3. Tantangan dalam Keamanan dan Skalabilitas Sistem
Dalam pengembangan sistem yang melibatkan data publik, aspek keamanan dan skalabilitas sangat krusial. Artikel ini tidak membahas secara mendalam bagaimana sistem ini menangani keamanan data pengaduan atau bagaimana sistem akan menangani peningkatan jumlah pengguna di masa depan. Dalam sistem pemerintahan yang berpotensi diakses oleh ribuan pengguna, aspek ini harus diperhitungkan sejak awal.
Implikasi untuk Industri Perangkat Lunak
Dokumentasi yang Baik Tetap EsensialMeskipun metodologi pengembangan telah berkembang, dokumentasi yang baik seperti SRS tetap menjadi aspek penting, terutama untuk proyek dengan regulasi ketat seperti sistem pemerintahan.
Metode Hybrid Bisa Lebih EfektifMenggabungkan elemen Waterfall yang terstruktur dengan fleksibilitas dari metode Agile dapat menjadi solusi yang lebih efektif dalam proyek yang melibatkan banyak pemangku kepentingan.
Keamanan dan Skalabilitas Harus Menjadi PrioritasDalam pengembangan aplikasi layanan publik, perhatian khusus harus diberikan pada keamanan data pengguna serta kemampuan sistem untuk menangani peningkatan jumlah pengguna seiring waktu.
***
Penelitian ini menunjukkan bahwa kombinasi Software Requirement Specification (SRS) dengan model Waterfall dapat memberikan pendekatan sistematis dalam pengembangan aplikasi pengaduan masyarakat berbasis Android (SIPODANG) di Kabupaten Batang. Penggunaan SRS berbasis standar IEEE membantu dalam mendokumentasikan kebutuhan sistem secara terstruktur, sehingga mengurangi kemungkinan kesalahpahaman antara tim pengembang dan pemangku kepentingan. Selain itu, model Waterfall yang digunakan dalam pengembangan SIPODANG memungkinkan tahapan pengembangan berjalan secara bertahap dan terdokumentasi dengan baik, sehingga mempermudah proses pemantauan dan pengujian sistem.
Meskipun pendekatan ini memiliki keunggulan dalam hal dokumentasi dan keteraturan pengembangan, terdapat beberapa tantangan yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah keterbatasan fleksibilitas model Waterfall dalam menyesuaikan perubahan kebutuhan pengguna di tengah proses pengembangan. Dalam proyek perangkat lunak modern yang sering mengalami perubahan, model ini dapat menyebabkan inefisiensi jika terjadi revisi besar setelah sistem dikembangkan. Selain itu, penelitian ini belum menyertakan evaluasi pasca-implementasi terkait pengalaman pengguna (user experience), efektivitas sistem dalam menangani pengaduan, serta aspek keamanan dan skalabilitas yang menjadi faktor penting dalam pengembangan sistem layanan publik.
Penelitian ini memberikan kontribusi yang penting dalam mengembangkan sistem pengaduan masyarakat berbasis teknologi digital, namun untuk penerapan jangka panjang, diperlukan pendekatan yang lebih fleksibel dan responsif terhadap kebutuhan pengguna. Studi lanjutan yang berfokus pada evaluasi pengguna dan peningkatan keamanan sistem akan sangat berguna untuk meningkatkan kualitas serta keberlanjutan aplikasi SIPODANG.
ReferensiÂ
Mursalim, M., Aprilia, T., & Samas, M. A. (2024). Implementasi Software Requirement Specification dan Waterfall Model pada SIPODANG berbasis Android. Indonesian Journal on Software Engineering (IJSE), 10(1), 87-96. http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ijse
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI