Sonia hanya melirik, ia menarik napas begitu dalam dan mengembuskan perlahan. Udara pagi memang tak pernah salag, selalu dingin menyejukkan dan menenangkan, pikir gadis itu.Â
"Sonia!" ucap pemuda itu sambil memegang bahu Sonia.
"Aku sudah bahagia dengan seseorang yang mencintai ku, Raka!" jawab Sonia.
Mereka pernah di fase dimana mengikat sebuah janji, janji dimana meski mereka punya pacar sekalipun mereka tetap saling cinta.
Ini sebuah perasaan saling suka tapi tidak dapat untuk bersama, bukan karena mereka saudara tapi karena mereka tidak berniat untuk bersama. Sebuah hubungan yang aneh antar dua insan manusia.
Hubungan macam apa yang mereka bangun. Dua manusia saling suka tapi tidak mampu berjuang agar bisa bersama?Â
"Raka," ucap gadis itu sambil menatap tajam pemuda 20 tahun di depannya.
Raka memegang dagu Sonia dan membalas tatapan, "kamu tahu jika ini berbahaya, bukan?" ucapnya.
"Ya. Aku tahu, ini nggak seharusnya kita lakukan" jawab Sonia.
Sebuah kecupan mendarat di bibir Sonia, makin lama semakin membuat dua orang ini lupa sedang dimana mereka. Raka yang awalnya hanya ingin mengecup bibir merah muda milik Sonia kini berubah menjadi lumatan.
"Akkhh..." pekik Raka.