Pagi itu tak mendung tidak juga berkabut hari yang begitu cerah se cerah perasaan Sonia hari itu.Â
Sonia gadis 17 tahun kelas 2 SMA Terserah Anda, dengan wajah polos tanpa make up atau apapun itu. Berjalan menyusuri kerikil-kerikil yang berhamburan, satu dua dia tendang dengan sepatu setengah kotor miliknya.
Dia sudah berjalan cukup jauh makin jauh dan terus menjauh, begitulah hari-hari Sonia dengan sekolahnya. Tapi ini hari yang berbeda, anak kelas 3 sedang ujian dan dia datang ke sekolah hanya berniat dapat uang saku saja.
Langkah-langkah kecilnya mengantarkannya pada sebuah parit kecil di tepi jalan, dia tatap ke arah kiri dan kanan. Â Sepi begitulah kiranya gambaran paginya Sonia. Masih pukul 06.09 masih terlalu pagi untuk banyak orang keluar rumah bahkan untuk berangkat sekolah hanya gadis itu yang nekat.
"Sonia ...!" sapa seorang pemuda dari atas motornya.
Seorang lelaki muda dan tampan berkulit putih dan berseragam lengkap, ya dia seorang selesman jadi rapi. Namanya Raka, dia salah satu pemuda yang pernah mengguncang hati Sonia dan membuat nya bertekuk lutut.
Pemuda itu turun dan menyapa Sonia dengan lenbut, seperti biasa dia memang ramah dan membuat siapa saja nyaman berdekatan dengannya.
"Apa kabar " ucapnya.
"Baik" jawab Sonia.Â
Pemuda itu tersenyum dan kembali ke motornya, dia menatap Sonia tanpa henti membuat gadis itu heran.
"Kamu masih menyukaiku?" tanya Raka.