Mohon tunggu...
Umi Nurun N
Umi Nurun N Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kuliah Lebih Mudah dengan KIP-Kuliah

15 Mei 2022   13:03 Diperbarui: 19 Mei 2022   05:58 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan memiliki peranan yang penting demi terciptanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas baik. SDM yang berkualitas baik memliki jiwa kompetitif, inovatif, bertanggung jawab, jujur, ulet dan berpendidikan. Semua itu bisa dibentuk melalui jenjang pendidikan. 

Melalui pendidikan siswa akan terlatih berkompetisi dengan mengikuti berbagai jenis lomba seperti olimpiade sains, debat, menulis karya tulis ilmiah, olahraga dan seni, bisnis plan, videografi, desain grafis, dan jenis lomba lainnya. Melalui lomba-lomba tersebut jiwa inovatif juga bisa terbentuk. Kemudian sikap tanggung jawab. 

Sikap ini bisa terbentuk melalui organisasi kelas maupun sekolah seperti OSIS dan pramuka. Jujur, ulet dan berpendidikan bisa terbentuk melalui kegiatan belajar di sekolah. Seperti rajin membaca, tidak menyontek, dan tidak mudah putus asa ketika mendapat nilai yang kurang memuaskan.

Zaman semakin berkembang dan teknologi semakin canggih. Jika tidak bisa mengikuti maka akan tertinggal. Oleh karenanya dibutuhkan SDM yang kompeten. 

Di Indonesia terdapat banyak Sumber Daya Manusia, namun masih belum bisa mengejar ketertinggalan. Minat belajar siswa masih rendah. Setelah lulus SMA/atau sederajat mereka lebih memilih bekerja daripada melanjutkan kuliah. 

Ailsya dalam Kontan.co.id menyebutkan bahwa persentase Angka Partisipasi Kasar (APK) perguruan tinggi di Indonesia hanya mencapai 34,58%. Ini termasuk rendah jika dibandingkan dengan Malaysia yang hampir 50% dan Singapura 78% periode Juli 2021. Data ini menunjukkan bahwa minat melanjutkan kuliah masih rendah dan butuh perhatian khusus dari pemerintah.

Rendahnya minat siswa untuk melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain keterbatasan ekonomi, mindset siswa yang menganggap pendidikan sebagai sesatu yang tidak penting, sulitnya masuk ke universitas, gagal ketika tidak diterima saat daftar kuliah pertama kali sehingga pesimis untuk mencoba daftar lagi di perguruan tinggi yang lain, dan bekerja setelah lulus sekolah. 

Dari beberapa faktor itu yang sering menjadi permasalahan adalah keterbatasan ekonomi. 

Untuk menangani permasalahan ini pemerintah sudah mempunyai jalan keluarnya. Para siswa yang ingin melanjutkan kuliah namun terhalang ekonomi akan mendapatkan bantuan dari pemerintah. Salah satu bantuan yang diberikan adalah beasiswa KIP-Kuliah. Banyak masyarakat yang terbantu dengan adanya program beasiswa ini.

KIP Kuliah adalah beasiswa bagi siswa yang kurang mampu untuk melanjutkan kuliah. Menurut Kemendikbud KIP-Kuliah merupakan biaya pendidikan dari pemerintah untuk siswa yang lulus SMA/sederajat yang memiliki potensi akademik baik namun memiliki keterbatasan ekonomi. Pada awalnya KiP-Kuliah bernama beasiswa bidikmisi. 

Sampai pada tahun 2020 beasiswa bidikmisi (Biaya Pendidikan Mahasiswa Miskin Berprestasi) diubah menjadi beasiswa KIP-Kuliah. Beasiswa ini mulai diberikan ketika mahasiswa telah dinyatakan lolos seleksi KIP-Kuliah sampai dengan semester delapan. 

Jika mahasiswa belum lulus munaqosah disemester delapan dan harus lanjut ke semester selanjutnya maka biaya perkuliahan dan lain-lain harus ditanggung sendiri. Artinya pemerintah sudah tidak menjamin biaya hidup dan pendidikannya di semester sembilan dan selanjutnya. 

Jumlah penerima KIP-Kuliah tahun 2020 lebih banyak daripada penerima bidikmisi tahun 2019. Penerima KIP-Kuliah lebih dari 400.000 orang sedangkan penerima bidikmisi jumlahnya 130.000 orang. 

Mahasiswa penerima KIP-Kuliah akan menerima bantuan biaya hidup Rp 4.200.000 dan biaya pendidikan Rp 2.400.000. Jadi, total bantuan yang diterima mahasiswa KIP-Kuliah tiap satu semester adalah Rp 6.600.000 yang akan diberikan setiap bulannya Rp 1.100.000.

Program KIP-Kuliah memiliki persyaratan yang harus dipenuhi pendaftar supaya lolos seleksi. Persyaratan yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut: 

(1) penerima beasiswa adalah siswa SMA/atau sederajat yang dinyatakan lolos pada tahun tersebut atau maksimal dua tahun sebelumnya, 

(2) memiliki potensi akademik yang baik tapi memilki keterbatasan ekonomi dengan dibuktikan dokumen yang valid, biasanya fotocopy rapot semester satu sampai enam dan sertifikat lomba (jika ada), 

(3) siswa memiliki Kartu KIP atau Kartu Keluarga Sejahtera atau terdata di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kemensos, dan 

(4) siswa diterima di perguruan tinggi pada program studi dengan akreditasi A dan B, serta dimungkinkan di program studi dengan akreditasi C berdasarkan pertimbangan tertentu.


KIP-Kuliah merupakan beasiswa yang sangat bermanfaat dan membantu mahasiswa. Biaya yang diberikan sangat cukup untuk memenuhi biaya perkuliahan, kebutuhan hidup sehari-hari, dan biaya tempat tinggal seperti kos atau pondok pesantren. 

Pemberian bantuan yang diatur satu bulan sekali mampu mengontrol keuangan mahasiswa. Meskipun uang bulan ini habis, di bulan selanjutnya akan ada lagi sehingga uang bantuan tidak habis seluruhnya dalam satu waktu. 

Namun, jika uang diberikan enam bulan sekali, maka tidak menutup kemungkinan akan dihabiskan dalam jangka waktu pendek dan tidak mimiliki tabungan di bulan selanjutnya. Beban yang ditanggung orang tua demi mencukupi biaya pendidikan anaknya terasa lebih ringan selama mendapatkan KIP-Kuliah. 

Bahkan orang tua tidak perlu memberikan uang sedikitpun kepada anaknya karena biaya hidupnya sudah ditanggung pemerintah. Dengan demikian, tidak ada kejadian putus kuliah karena keterbatasan ekonomi.

Salain dari segi ekonomi, KIP-Kuliah juga memberikan dampak positif dalam segi sosial, akademik dan agama. Segi sosial, terdapat organisasi mahasiswa KIP-Kuliah bernama Formadikip (Forum Mahasiswa Bidikmisi dan KIP). Formadikip awalnya bernama Formadiksi (Forum Mahasiswa Bidikmisi). Formadikip mencakup mahasiswa bidikmisi dan KIP-Kuliah. 

Organisasi ini bisa digunakan sebagai wadah untuk menumbuhkan jiwa pemimpin dan sosial mahasiswa. Mahasiswa KIP-Kuliah diharapkan bisa memimpin bangsa Indonesia di masa mendatang dan mempunyai jiwa sosial yang baik sehingga mudah berbaur dengan masyarakat. 

Bisa dikatakan ini merupakan timbal balik dari mahasiswa kepada pemerintah yang telah memberikan kemudahan mahasiswa selama menempuh pendidikan.

Kedua yaitu segi akademik. KIP-kuliah memberikan pengaruh positif pada motivasi belajar mahasiswa. Mahasiswa akan belajar dengan giat untuk memperoleh nilai yang baik dan mampu bersaing dengan sesama mahasiswa KIP-Kuliah maupun mahasiswa non KIP-Kuliah. 

Mahasiswa KIP-Kuliah mempunyai kesadaran bahwa mereka mempunyai keistimewaan tersendiri jika dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak mendapatkan beasiswa KIP-Kuliah. 

Mereka sadar bahwa mereka adalah orang-orang yang terpilih. Namun, hal ini tidak sampai pada sifat membanggakan diri atau sombong. Seringnya interaksi antar mahasiswa KIP-Kuliah melalui organisasi juga bisa meningkatkan semangat belajarnya.

Ketiga yaitu segi agama. Di PTKIN, mahasiswa KIP-Kuliah diwajibkan bertempat tinggal di Ma'had Al Jamiah selama satu tahun. Tujuannya adalah untuk memperoleh pendidikan dan bimbingan terkait ilmu agama seperti Al-Qur'an, fikih, adab, hadist, nahwu, shorof serta menghindari segala bentuk tindak penyimpangan. 

Selain itu terdapat kegiatan sholawatan yang bisa menumbuhkan rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW dan kerja bakti (ro'an) untuk menumbuhkan kecintaan kepada lingkungan dan sebagai pengimplementasian maqolah "Kebersihan adalah sebagian dari iman". 

Di samping kegiatan keagamaan ada juga kelas bahasa, bahasa arab dan bahasa inggris. Mahasiswa KIP-Kuliah diharapkan bisa menguasai dua bahasa ini.

Program KIP-Kuliah memiliki dampak positif bagi mahasiswa dan pemerintah. Mahasiswa berprestasi yang berkeinginan melanjutkan kuliah dapat dengan mudah memperolehnya tanpa terhalang oleh keterbatasan ekonomi karena semua biaya sudah ditanggung oleh pemerintah. Mahasiswa KIP-

Kuliah diharapkan terus mengembangkan potensi diri dan bisa beradaptasi dengan kemajuan zaman. Perkembangan teknologi yang semakin pesat memudahkan mahasiswa untuk menggali berbagai informasi dari dalam maupun luar negeri. 

Sehingga Indonesia tidak menjadi negara yang tertinggal karena memiliki mahasiswa yang berkompeten dan bisa memberikan yang terbaik bagi bangsa Indonesia. Berdasarkan hal ini diharapkan pemerintah bisa memberikan beasiswa KIP-Kuliah secara merata kepada siswa yang berprestasi namun memiliki keterbatasan ekonomi.

Daftar Pustaka
Machira, Ailsya. 2021. "Minimnya Minat Generasi Muda Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi". https://www.kompasiana.com/ailsyamachira1801/6103670d15251030610733d2/minimnya-minat-generasi-muda-melanjutkan-pendidikan-ke-perguruan-tinggi. diakses pada 14 Mei 2022 pukul 10.36
https://kip-kuliah.kemdikbud.go.id/ . diakses pada 14 Mei 2022 pukul 20.48

#KampusMerdeka

#KampusMengajar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun