Mohon tunggu...
Umar Sofii
Umar Sofii Mohon Tunggu... Bukan Siapa-siapa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Lembah Biru Gunung Kawi 12

21 Mei 2025   17:46 Diperbarui: 21 Mei 2025   17:46 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku mengangguk.

Kami berjalan berdua, meninggalkan keluarganya yang masih duduk santai di bangku kayu.

Di puncak bukit, kami duduk di bangku kayu tua yang sama. Langit kembali jernih, dan bintang pertama mulai muncul.

"Aku bangga sama kamu tadi," ucap Haning sambil menatapku. "Kamu nggak mundur. Kamu bicara dengan hati."

Aku tersenyum kecil. "Aku juga takut. Tapi aku tahu, kalau aku benar-benar serius dengan kamu, aku harus melewati ini semua."

Ia menghela napas panjang. "Aku juga nggak akan pernah bisa menghapus masa lalu. Tapi sekarang, aku tahu satu hal..."

Ia menatapku dalam-dalam.

"...kalau kamu adalah bagian dari masa depanku."

Aku menatap matanya. Tidak ada keraguan di sana. Hanya ketulusan. Dan harapan.

Kami duduk berdekatan, diam tanpa banyak kata. Di bawah langit yang sama. Di tengah lembah yang sama. Dua jiwa yang pernah luka, kini mencoba pulih bersama.

---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun