Mohon tunggu...
Ulil Lala
Ulil Lala Mohon Tunggu... Administrasi - Deus Providebit - dreaming, working, praying

Bukan penulis

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Food Photography dan Etika Saat Memotret Makanan

2 Maret 2021   20:02 Diperbarui: 3 Maret 2021   23:52 1953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Korean Baberque di Magal Resto Palembang | Dok.Pri

Terkadang ada orang-orang yang dengan sengaja memindahkan properti restoran hanya untuk mendapatkan foto yang bagus. Baik properti yang ada di meja sendiri maupun di meja yang lain.

Hormati rekan yang makan bersama. Saya sudah merasa sangat akrab dengan teman yang saya ajak makan dan dia juga sudah tahu kebiasaan saya yang suka memotret makanan sebelum disantap. 

Bila demikian tentu dia bisa maklum dengan hal-hal yang saya lakukan. Namun meskipun demikian, ada baiknya sebelum kita memotret makanan dia juga, (mungkin pesan menu yang beda), sebaiknya kita juga ijin dulu. Apakah dia keberatan atau tidak, karena ada kalanya memotret makanan akan mengubah rasa makanan, bila pemotretan itu dilakukan berulang-ulang hingga memakan waktu dan makanannya menjadi dingin atau justru mencair. 

Hal ini juga yang menyebabkan beberapa Chef melarang mengambil foto begitu makanan dihidangkan.

Beef Steak di Hotel Arya Duta Palembang | Dok.Pri
Beef Steak di Hotel Arya Duta Palembang | Dok.Pri
Seorang yang mengambil foto makanan hanya untuk sekadar menunjukkan makanannya tidak akan butuh waktu lama untuk memotret dan cenderung tidak akan menjadi sebuah gangguan. Namun untuk seorang yang suka food photography, tidak akan puas hanya dengan satu atau dua jepret foto saja. 

Biasanya pengambilan foto akan dilakukan beberapa kali dan dimulai dengan penyusunan tata letak makanan itu sendiri dengan barang-barang lain yang ada di atas meja. Pengambilan foto dengan beberapa teknik (mode) dari beberapa sudut yang bisa dijangkau dan tentu saja pengambilan dengan jarak dekat.

Kalau saya sendiri, menerapkan beberapa aturan yang bisa jadi tips untuk kalian para foodie lover. Biasanya aku akan bilang dulu pada kawan yang akan makan bersama, bila menunya beda, apa boleh aku foto dulu? Karena mereka sudah hafal kebiasaanku, jadi mereka akan mengerti dan kasih ijin.

Setelah dapat ijin dari kawan, sampai di tempat makan langsung tanyakan ke pihak resto, apa boleh mengambil gambar makanan dan foto di lokasi. Tentu ini tergantung seberapa menarik dan uniknya tempat serta tampilan menunya.

Saat makanan tiba dengan menu yang beda-beda, saya akan lebih dulu motret makanan kawan yang paling tak sabar untuk mencicip atau menikmatinya lebih dulu. Ingat ya, tiap orang beda karaktee, ada yang sabar nunggu, ada yang ga suka nunggu terlalu lama. Motret makanan sendiri yang paling akhir.

Supaya proses pemotretan cepat, atur meja makan dan perabotan yang ada. Setting tempat dulu, liat dari mana cahaya datang, background yang bagus dan komposisi yang diinginkan. Hal ini bisa dilakukan sesaat setelah minta ijin pada pihak resto, sambil nunggu pesanan datang.

Jangan lupa, ucapkan terima kasih baik pada kawan maupun pihak resto. Jika mengambil barang dari tempat lain untuk foto, segera kembalikan pada tempatnya setelah sesi foto selesai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun