.....
Ulasan rekan tersebut saya tujukan buat siapapun yang punya ideologi atau keyakinan apapun-bukan untuk fihak tertentu
Artikel ke 2 :
MENGGUNAKAN ILMU LOGIKA SECARA PROFESIONAL
Kalau ada yang menyatakan "agama berlawanan dengan akal" atau "kalau pake logika maka orang akan murtad"-Maka secara prinsip keilmuan pernyataan seperti itu mesti dipermasalahkan karena;
1.Ada kecenderungan memposisikan akal-logika secara langsung pada fihak-kubu atau ideologi tertentu
2.Padahal semua manusia di karuniai akal-Dan yang namanya logika itu digunakan orang untuk arah tujuan yang berbeda beda
2.Karena dalam kitab suci orang justru diperintahkan untuk menggunakan akal walau dilarang mempertuhankan akal (Menggunakan pada tempatnya- proporsional)
Juga mesti diwaspadai bila ada fihak yang langsung panik,curiga,antipati,fobi,tidak ikhlas dan langsung main vonis bila pembicaraan soal akal,logika,filsafat mengarah ke pembenaran agama,Sedang ketika mengarah ke ateisme- materialisme- kesunyataan-budhisme dll "tenang tenang saja bah" (istilah orang batak)
Ada apa dibalik penyerangan atas nama sains,logika,filsafat terhadap agama-orang beragama ? Padahal orang beragama pun sebagaimana sudah biasa menggumuli sains fisika mereka juga sudah biasa bila bergumul dengan dalil dalil ilmu logika- termasuk ketika mereka menyerang ateisme.
Bukankah ilmu teologi itu memakai dalil logika yang ketat semisal mengadopsi dalil Thomas aquinas atau Aristoteles dlsb.?
Bukankah para filsuf muslim dulu getol menterjemahkan filsafat Yunani karena ada dalil akali yang dapat mereka adopsi untuk menggali isi kitab ?