Jadi teis dan ateis idealnya memang mestinya wajar kalau perang dalil logika,Tapi kalau logika yg mengarah pada agama tanpa dialog-tanpa komunikasi terbuka misal langsung di vonis salah-negatif maka itu mesti dipersoalkan alasannya,Karena orang beragama pun sudah biasa-sudah budaya bahkan dari ribuan tahun lalu kalau main logika mah
Karena yg ideal bukan panik atau langsung main stigma-frame-vonis,Tapi bersikap profesional,misal mengajak dialog-diskusi-mengadu argumentasi secara santai dan terbuka dengan memakai asas asas atau prinsip ilmu logika
Karena ilmu logika sendiri itu dibaca oleh semua fihak yang berbeda pandangan termasuk orang beragama,Dan ilmu logika tak langsung memposisikan diri berada di kubu mana,ilmu logika hanya mengajarkan tatacara berpikir-bukan mengajarkan ideologi atau keyakinan tertentu
......
Nah,Agar penggunaan akal-logika dan ilmu logika bersifat profesional (orientasi mengikuti aturan logika-bukan mengikuti keyakinan atau ideologi tertentu) maka di awal ia mesti ditempatkan secara netral-sesuai aturan logika- tak boleh langsung di posisikan memihak pada satu kubu-satu ideologi atau satu pandangan tertentu
Bahkan bagi orang beragama sendiri ketika menggunakan sarana ilmu logika tetep mesti profesional-jadi tidak boleh berprinsip karena yakin maka sesuatu itu logis tapi karena sesuatu itu logis maka yakin.Artinya dalam struktur ilmu logika yakin tetep ditaruh di belakang sebagai hasil dari berpikir
Prinsipnya Tuhan menyuruh manusia MIKIR DULU-BUKAN YAKIN DULU.Kalau cuma yakin yang disasar maka orang beragama tak akan disuruh mencari ilmu bahkan sampai ke negeri Cina-menurut hadits
Demikian pula bagi ateis-materialist-Tak boleh ada perasaan ingin monopoli atau menempatkan logika atau filsafat (sebagai institusi yang bergumul dengan logika) langsung pada kutub tertentu-Jangan bikin frame seolah filsafat identik dengan skeptisisme,Ini sama  sebagaimana jangan ada klaim "sains identik dengan agnotisisme" -Atau dengan cara pandang tertentu lainnya
Menempatkan infrastruktur peralatan berpikir termasuk sains-logika-filsafat secara netral memang perlu kedewasaan secara ilmiah
Kecuali setelah membuat struktur argumentasi berdasar logika orang boleh klaim "logic-berdasar logika-rasional" dan mempublikasikannya ke publik-Karena nanti publik akan memeriksa struktur argumentnya-bukan klaimnya
Kalau misal tanpa dibekali bangunan argument langsung klaim ideologinya sesuai logika lalu menyerang fihak lawan sebagai tidak logic maka itu hanya klaim-bukan penggunaan logika secara profesional