Yogyakarta, perjalanan Tim UII Mengabdi dimulai pada tanggal 5 April, 2025. Berangkat dengan tema "Eksplorasi Bawean: Muda Berbakti Bersama Mengabdi" serta niat dan tujuan yang kuat Tim UII Mengabdi memulai perjalanan pada jam 5 dini hari ke Pulau Bawean. Hingga pada akhirnya setibanya kami di Gresik untuk membeli bekal makan siang, serta melaksanakan sholat sebelum menyebrang ke Pulau Bawean. Pukul 13.30 Tim UII Mengabdi memulai perjalanan laut mereka untuk menyebrang ke Pulau Puteri begitulah julukan dari Pulau Bawean ini. Tim yang terdiri dari 12 Mahasiswa UII dari jurusan yang berbeda-beda, diantaranya adalah delapan anggota UII Mengabdi, dua volunteer, dan dua fasilitator tiba juga di Pulau Bawean saat matahari memancarkan sinar senja cantik miliknya. Juga sambutan hangat dari Kepala Dusun Tanjung Anyar.
Canda tawa yang dilantunkan dari Kepala Dusun membuat kami tak canggung lagi dengan pertemuan pertama kami, sebaliknya kami mudah beradaptasi dengan lingkungan baru serta bahasa baru yang baru pertama kali terdengar oleh telinga kami, yaitu bahasa Bawean. Setibanya kami pun di pelabuhan langsung menuju posko tempat tinggal yang berada di salah satu rumah warga desa Tanjung Anyar bernama Ibu Titi dengan menggunakan mobil bak. Makan malam sederhana pun menjadi momen istimewa karena pertemuan kami dengan beberapa warga desa yang sudah terlihat antusiasnya. Namun tak dapat dipungkiri juga perjalanan memakan waktu hampir 12 jam itu membut kami juga harus memerlukan istirahat yang cukup dan menjaga kesehatan kami selama disana.
Menyulam Harapan Dalam Persiapan
Matahari menampakkan bentuk paling indahnya bak seolah ingin merayakan kehadiran kami di Pulau ini. Seperti arti nama Bawean yang diambil dari bahasa Sansekerta memiliki arti sinar matahari terbit, begitulah pagi itu diiringi semangat kami untuk memulai perjalanan pengabdian kami dengan melakukan social mapping, langkah kaki kami menuju ke tempat tinggal kepada pihak terkait yang akan menjadi sasaran utama program kerja yang telah dirancang oleh Tim UII Mengabdi. Dimulai dengan Kepala Sekolah MI NU 19 Bawean yang kemudian dilanjutkan ke Kepala TPQ Al-Khotibiyah.
Walaupun ada beberapa pihak yang tidak dapat kami temui pada hari itu, dan setelah menyampaikan maksud dan tujuan kami serta mendiskusikan program kerja yang ingin kami lakukan tidak mengurangi besar harapan kami untuk memberikan dampak positif yang berkelanjutan yang bisa dirasakan oleh warga sekitar desa Lebak. Antusiasme dan respon positif sangat terasa saat kami meniti jalan dari satu tempat ke tempat lainnya yang tak luput oleh sapaan warga. Bahkan satu hal yang membuat kami terkejut sekaligus terkesan adalah kunci motor yang selalu menempal pada motornya yang seolah menunjukkan betapa warga yang terlihat rukun dan saling percaya satu sama lain.
Langit merona seperti ingin mengajak kami untuk berlama memandanginya, begitulah cara kami untuk berpamitan pada sang mentari yang telah menemani kami sedari pagi dari rumah ke rumah. Salah seorang warga pun mengajak kami untuk berkeliling hingga ke tengah laut menggunakan kapal yang dimilkinya menikmati senja pertama kami disana sekaligus menjadi penutup kegiatan kami pada hari itu.
Pagi itu, di bawah sinar mentari yang lembut, kami mengayunkan langkah dengan semangat baru. Seperti fajar yang perlahan menyapu sisa gelap malam, persiapan program kerja kami pun mulai tersusun dari benang-benang harapan. Setiap tawa, lelah, dan diskusi menjadi bagian dari kisah menuju hari besar hari di mana semua rencana akan bermekaran di bawah cahaya yang sama. Seperti halnya pagi itu, hari terakhir persiapan sebelum esok hari pelaksanaan progam kerja yang kami bawakan, banyak hal diluar dugaan.
Hari itu kami membagi tim menjadi dua; Tim pertama, bertugas untuk mengumpulkan sampah di daerah sekitar pantai yang akan digunakan untuk salah satu program kerja. Tim kedua, tepatnya divi ekonomi dan pariwisata bertugas untuk menggali informasi pada Ibu Kepala Desa tentang umkm serta mengunjungi langsung pemilik umkm untuk dimasukan kedalam guidebook yang juga menjadi salah satu progam kerja tim UII Mengabdi.
Koncok-Koncok---makanan khas Pulau Bawean