Mohon tunggu...
shf
shf Mohon Tunggu... Advokat -

Advokat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mimpimu (Belum) Terwujud Kawan...!

23 Oktober 2014   00:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:04 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam itu, aku lihat kamu masih merengek minta dot susu ibumu

Lalu ibumu pergi buatkan kau apa yang kau minta

Malam itu, aku lihat kamu masih pakai kaos dalammu untuk me-lap umbel di hidungmu

dan kamu pun berlari saat ibumu akan usap hidung kotormu

Malam itu, aku lihat kamu masih terbalik pakai celana panjangmu

Saku depan malah kau pake di belakang


Saku belakang malah kau kenakan di depan

dan kau pun pura-pura tidak dengar apa nasehat ibumu saat dia bilang itu salah

Malam itu, aku lihat kamu masih menarik-narik lengan ibumu setiap mau tidur

dan kaupun abai atas teriakan ayahmu yang hampir jatuh karena tongkatnya tersenggol kakimu

Malam itu, aku lihat kamu masih minta didongengkan cerita kancil saat mau tidur

Malam itupun kau terlelap dalam dekapan kain jarit ibumu

Malam itu kau bermimpi dan kamu ceritakan pada ibumu mimpimu itu esok pagi

Mimpi memimpin bangsa ini

Mimpi memimpin ribuan pulau yang terombang ambing lautan biru

Mimpi kenakan jas dan kemeja halus

Mimpi kenakan dasi dan ikat pinggang made in luar negeri

Mimpi menaiki kendaraan mewah sembari diiringi bodyguard bodyguard gagah

Mimpi terbang ke berbagai belahan bumi

Melintasi samudra biru melambai kan tangan pada para nelayan

sampai akhhirnya aku berkata dalam hati

inilah saat mimpimu sekarang terwujud

ibumu pasti senang

ayahmu pasti membanggakanmu andai masih hidup

tapi ingatlah, ada mimpimu yang sampai sekarang belum terwujud

kamu pasti tahu

sementara aku tidak tahu

dan memang tidak tahu

..............................................................................................................................................................

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun