Mohon tunggu...
Vie Vie
Vie Vie Mohon Tunggu... -

its me...just me...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Puasa Terlena

7 Agustus 2012   23:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:06 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bulan suci Ramadhan
Bulan nikmat penuh ampunan
Namun bukannya amalan
Lebih banyak kesia-siaan

Bulan puasa
saat tepat menebar nikmat
Saat tepat mengurang dosa
Namun kenyataan hal itu tak lekat

Saat berbuka tiba
Saatnya saling memamerkan kekayaan
Bukannya dengan sederhana
Namun harus dengan penuh berlimpahan

Saat yang terpenting adalah ibadah
Namun yang dikejar adalah hormat
Saat yang dihisab adalah ibadah
tapi yang dilakukan adalah mengejar dunia yang nikmat

Tak bisakah kita dengan kesederhanaan?
Tanpa perlu pandangan kagum orang?
Tak bisakah kita tak membeli petasan?
Dan tirakat sampai pagi menjelang

Bulan puasa
Tak seperti dahulu kala
Disambut dengan foya-foya
Lepas dari hakikat untuk merasakan nasib hamba sahaja
apakah kita semua telah terlena?

Tanya hatimu
Ketuk imanmu
Sudahkah kau jalankan ibadahmu dengan khusyu'

Hanya dirimu
Pribadimu
Yang dapat tergugu pilu
Menberi jawab atas hakikat bulan suci yang diinginkan TuhanMU

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun