Apakah menulis dapat membuat penulisnya lupa waktu atau terlena? Kenapa?
Apakah menulis itu dapat membuat seseorang terlena atau lupa waktu?
Puisi ini menggambarkan perasaan tentang harapan palsu.
Kadang perahu lupa bahwa dirinya adalah kumpulan papan-papan kayu yang siap dibakar
Jika dia terlihat tulus dalam segala hal, Ingat bahwa segala sesuatu bisa berubah, Jangan cepat percaya
Terlena dengan nikmat dunia bisa menjadi perangkap yang menyebabkan kita kehilangan keseimbangan hidup
Terlena dalam ilusi cinta, senyummu mentari, kata-katamu embun. Aku terjebak dalam lautan cinta yang tak berujung, hanya aku yang terluka.
Menerapkan hal-hal positif agar social media tidak membuatmu terlena.
Apapun yang terlewat tak bisa kembali, berburu promo berarti siap kehilangan waktu ketika melakukan hal tersebut. Semo
mencurahkan rasa lewat puisi akrostik
Terlena oleh cinta dunia. Kilaunya memanjakan mata namun terlihat memaksa
Tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui
Suguhin ke ayah dulu intip ketan sama wedang jahenya. Aku mau menggoreng telur dadar dulu buat lauk makan malam.
Hidup Hanya Sekali, Hiduplah Yang Berarti !!!
Terkadang apa yg kita inginkan tdk selaras dg apa yg kita dapatkan. Mau tdk mau ya kita terima saja apa yg sudah dihadapan
Aku Lalai dan Abai: Berguna untuk yang membutuhkan apa saja walau tak berkata
Mencintai untuk di cintai untuk menjaga kesucian cinta yang melenakan