Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Akuntan - Lifelong Learner

hidup sangatlah sederhana, yang hebat-hebat hanya tafsirannya | -Pramoedya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Doa di Musim Gugur

8 Agustus 2016   10:37 Diperbarui: 8 Agustus 2016   13:18 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah doa terlantun pada hari itu.

Pada saat sejumput angin bertiup.

Dan sehelai ranting daun jatuh meluruh.

Matahari hari itu masih hangat berpendar.

Kawanan kutilangpun masih terbang melingkar.

Mengepakkan sayap berputar.

Mencari dahan-dahan baru tuk jadi tempat tinggal.

Namun angin dingin mulai bertiup laju.

Maple, beech dan deciduouspun mulai layu.

Itulah mengapanya apel dan anggur harus dipetik sebelum benar-benar jatuh.

Sebelum benar-benar luruh bersama daun yang lumpuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun