Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Akuntan - Lifelong Learner

hidup sangatlah sederhana, yang hebat-hebat hanya tafsirannya | -Pramoedya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Belajar Bersedih karena Hidup Nggak Melulu Harus "Stay Positive"

29 Juli 2021   15:26 Diperbarui: 29 Juli 2021   18:09 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi oleh Freepik.com

Joy, si karakter Ceria, menghibur hati Bing Bong dengan mengatakan bahwa ia akan baik-baik saja. Lagi pula, ada tugas yang harus mereka selesaikan. 

Namun hal itu tidak membuat Bing Bong bangkit.

Berbeda ketika Sadness yang mendekati Bing Bong, dan turut bersedih bersamanya. Bing Bong yang semula hanya berdiam, mendadak jadi bercerita banyak hal mengenai kenangannya bersama Riley dan si roket. 

Sadness dan Bing Bong bahkan menangis bersama, yang menyebabkan banyak permen kapas alias air mata Bing Bong berjatuhan. 

Namun siapa sangka, hal itu justru membuat Bing Bong merasa lebih baik, dan mau melanjutkan tugas.

ilustrasi Toxic Positivity, sumber: mhhsnews.com
ilustrasi Toxic Positivity, sumber: mhhsnews.com

Toxic positivity, jalan panjang menuju Depresi

Menurut AloDokter, hal yang dilakukan Joy adalah toxic positivity, yaitu "kondisi seseorang yang menuntut dirinya, atau orang lain untuk selalu berpikir dan bersikap positif, serta menolak emosi negatif."

Joy menuntut Bing Bong untuk gembira dengan tidak mempersoalkan kehilangannya. Padahal yang dibutuhkan Bing Bong hanya menumpahkan uneg-uneg yang tersimpan dalam dada.

Bayangkan jika kamu sedih karena kucing kesayanganmu tertabrak orang. Lalu ujug-ujug temanmu datang dengan mengatakan bahwa seharusnya kamu tidak perlu bersedih, karena toh masih banyak kucing di dunia ini.

Akhirnya sedihmu menjadi double, seperti roti lapis yang sayangnya tidak berisi daging, (1) sedih karena kehilangan kucingmu; (2) sedih karena 'seharusnya' kamu tidak bersedih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun