Hai Gengs, aku punya kegalauan nih.
Kepada sejenis kepribadian.
Yang mengira dia bisa menjadi "suka-suka akulah".
Menurutmu, dikarenakan sejarah hidup yang semacam apa?
Apakah itu pertanda dari ibu pertiwi sedang tidak baik-baik saja?
Kalau kamu tidak menemukan itu dalam hidupmu,
mungkin kita bisa mulai dari
sebuah riwayat sejarah &
gagasan-gagasan antikolonial yang berbahaya.
Jadi, perhatikan satu gejala ini.
Simaklah mereka dengan sangka diri pantas
sebagai penguasa di sebuah Republik.
Â
Orang dengan track record kepemimpinan minim,
nyaris tanpa gagasan yang otentik,
apalagi memberi harapanÂ
bagi cita-cita kemerdekaan.
Tidak cuma itu, walau ini tidak penting-penting amat,
mereka itu di-makeup retorika jenis hafalan, dan,
ini yang justru sangat penting, ketika berada dalam ketegangan:
Dirinya adalah pemilik emosi kelas pemandu sorak. Norak!
Tapi, di negeri dengan kekuasaan yang isinya
pemain drama penyembah orang-orang kaya,
dia dipaksa menyangka negara yang
penduduknya ratusan juta jiwa
hanyalah kelurahan yang padat.
Â
Dengan petugas kebersihan yang
sering telat mengangkut sampah
tetapi ketua RT-nya tidak pernah menolak lupa!
menagih iuran bulanan di tanggal yang sama.
Di sepanjang gang-gang yang sempit, dan
tetangga yang saling mengurung diri;
orang-orang yang tidak saling peduli.
Dia menyangka sedang memimpin
kampung kelahirannya.
Hati-hati, yang semacam ini menular.