Pada tahun 1908, bersama orangtuanya, ia ke Amerika. Mereka menetap di California. Antonia kecil mula-mula tertarik pada piano karena terpesona oleh permainan Albert Schweitzer (1875-1965) terhadap musik Johann Sebastian Bach. Schweitzer juga seorang penerima Nobel Perdamaian di tahun 1952.
Dalam versi film yang dibesut Maria Peters, yang saya bikin catatannya ini, Antonia dikisahkan adalah anak adopsi. Ia hidup bersama ayah dan ibunya di apartemen yang terletak di kawasan padat jelata. Tapi hubungan dengan ibunya terlihat buruk.Â
Antonia yang masih bernama Willy Wolters lebih diposisikan sebagai pencari tambahan nafkah keluarga. Ayah angkatnya hanyalah buruh sampah.
Sesudah pertengkaran hebat dengan ibunya, Antonia baru diberitahu jika dirinya adalah anak adopsi yang "dijual" ibunya.Â
Keterangan ini kemudian terbantahkan sesudah dalam pengembaraannya mencari jalan menjadi dirigen, ia berziarah ke makam ibunya dan sebuah pastori dimana adik ibunya menjadi biarawati.Â
Antonia terus tahu, hal terakhir yang dipesankan almarhum ibu kandungnya adalah, Demi Tuhan, carilah Antonia!Â
Informasi masa kecil yang meremuk ruang batin ini tidak tampak dalam beberapa catatan singkat yang menceritakan biografi Antonia. Baik yang secara ringkas disampaikan The New York Times, Encyclopedia, dan Britannica.Â
Mungkin ada keterangan yang belum ditambahkan atau saya yang luput menemukannya. Saya yang terburu-buru menyimpulkan.
Sebaliknya, yang tidak cukup tergambarkan dalam film Peters adalah bahwa Antonia sebelum belajar di Germany's Berlin State Academy of Music.Â
Ia juga belajar di Berkeley dan memiliki kesempatan menjadi asisten Paul Steindorff, orang yang meng-dirigen-i San Francisco Opera dan panduan suara.Â
Karena itu, terlihat dua keterangan yang kontras atau semacam keganjilan. Bisakah Antonia Brico dalam versi Peters yang "dipaksa" mencari nafkah oleh ibunya yang memang berwajah jutek sepanjang hari itu bisa berpendidikan dengan baik?
