Di dunia kesehatan, mint hadir dalam bentuk minyak esensial, obat herbal, hingga aromaterapi. Kehadirannya merangkum dua dunia sekaligus: alami sekaligus modern.
Simbol Kesegaran dan Kehidupan
Menanam mint di rumah sebenarnya lebih dari sekadar memiliki tanaman herbal. Ada filosofi kecil yang bisa dipetik. Mint mengajarkan tentang kesederhanaan: tumbuh di tanah seadanya, tanpa banyak perawatan, tetapi selalu memberi manfaat.
Ia juga melambangkan keramahtamahan. Dalam banyak budaya, menyajikan minuman dengan daun mint segar adalah bentuk penghormatan kepada tamu. Kesegarannya menjadi bahasa universal yang tak membutuhkan kata.
Di era ketika orang kembali mencari keseimbangan hidup sehat, mint hadir sebagai pilihan yang mudah. Dari anak muda yang gemar membuat infused water, ibu rumah tangga yang menyeduh teh herbal, hingga orang tua yang menjadikannya obat tradisional - semua bisa merasakan manfaat yang sama.
Siapa yang Sebaiknya Berhati-hati dengan Mint?
Meski dikenal aman bagi kebanyakan orang, tidak semua tubuh cocok dengan daun mint. Ada sebagian kelompok yang justru perlu berhati-hati atau bahkan menghindarinya.
Penderita asam lambung (GERD). Peppermint bisa membuat katup kerongkongan lebih rileks sehingga asam lambung mudah naik.
Bayi dan anak kecil. Minyak peppermint pekat berisiko mengganggu saluran pernapasan.
Orang dengan alergi tanaman keluarga Lamiaceae. Termasuk basil, oregano, dan rosemary.
Penderita batu empedu. Konsumsi berlebihan bisa memperburuk gejala.