Suara gemuruh air jatuh terdengar lebih dulu sebelum mata benar-benar menangkap wujudnya. Dari celah pepohonan, kilau putih air yang meluncur deras menyingkap keindahan Air Terjun Way Lalaan di Tanggamus, Lampung. Begitu sampai di bibir tebing, godaan terbesar bukanlah mengabadikan diri lewat kamera, melainkan... ciblon!
"Ya, istilah ciblon -yang di Jawa berarti mandi atau jeburan di sungai saya gunakan untuk menggambarkan situasi ini dan kini seolah menemukan panggung barunya di Way Lalaan. Meski saya sendiri belum benar-benar menceburkan diri, hanya mencelupkan kaki di kolamnya, bayangan untuk ciblon di bawah guyuran air terjun ini sudah menghadirkan rasa riang yang begitu nyata.Â
Ciblon di Way Lalaan pun menjadi semacam pemikiran kecil yang menggelitik, bahwa mandi di kolam alami bukan sekadar basah-basahan, melainkan pengalaman jiwa."
Lokasi yang Mudah Dijangkau
Air Terjun Way Lalaan berada di Pekon Kampung Baru, Kecamatan Kota Agung Timur, Kabupaten Tanggamus, Lampung. Dari Kota Agung, pusat kabupaten, jaraknya hanya sekitar 8 kilometer. Sedangkan dari Bandar Lampung- ibu kota provinsi-perjalanan ke sana memakan waktu sekitar 1,5 jam dengan kendaraan pribadi.
Aksesnya pun relatif mudah, ada di pinggir jalan dari jalan arah dari Bandar Lampung - Kota Agung. Tidak ada jalan terjal atau trek hutan panjang. Justru, jalan setapak dan anak tangga sudah dibangun rapi, sehingga siapa pun, dari anak-anak hingga orang tua, bisa mencapainya tanpa kesulitan berarti.
Letaknya yang tak jauh dari jalur utama membuat Way Lalaan sering disebut sebagai "surga kecil dekat kota". Tak heran jika setiap akhir pekan, rombongan keluarga, anak muda, hingga wisatawan luar daerah berdatangan untuk sekadar melepas penat.
Ritual Air dan Populer di Desa
Bagi sebagian orang lokal, ciblon bukan sekadar aktivitas iseng. "Kalau sudah nyebur di Way Lalaan, badan langsung enteng, pikiran adem. Orang kampung sini bilang, airnya bawa rezeki," kata Pak Rudi, warga Pekon Kampung Baru, sembari tertawa renyah.