Di tengah derasnya arus teknologi dan informasi, guru dituntut untuk tidak tertinggal. Namun, pembelajaran mendalam bukan berarti sekadar menguasai aplikasi atau platform digital. Lebih dari itu, guru perlu memahami bagaimana teknologi dapat digunakan untuk memperkuat interaksi manusiawi dalam pembelajaran.
Konsep lifelong learning atau belajar sepanjang hayat bukan hanya untuk siswa, melainkan juga untuk guru. Guru yang mau terus belajar akan lebih siap menghadapi perubahan zaman. Guru yang berhenti belajar, sebaliknya, akan kehilangan relevansi di mata siswanya.
Kegiatan di SMA Negeri 2 Bandar Lampung menunjukkan satu pesan penting: guru yang terus belajar bukan hanya meningkatkan kompetensinya sendiri, tetapi juga memberi teladan hidup bagi siswa. Sebab, siswa tidak hanya belajar dari apa yang guru ajarkan, melainkan juga dari sikap guru terhadap pembelajaran itu sendiri.
Meneguhkan Semangat Merdeka Belajar
Merdeka Belajar bukan hanya jargon, tetapi filosofi pendidikan yang menekankan kemandirian, kebebasan berpikir, dan keberpihakan pada siswa. Namun, filosofi ini hanya bisa hidup jika guru berani belajar mendalam.
Guru yang mau berefleksi, terbuka pada perubahan, dan berkomitmen pada pembelajaran bermakna adalah fondasi utama dari Merdeka Belajar. Tanpa itu, Merdeka Belajar hanya akan menjadi slogan tanpa makna.
Seperti dikatakan Ki Hajar Dewantara, pendidikan sejati adalah "menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya." Menuntun, dalam arti mendampingi, membutuhkan guru yang juga bersedia dituntun oleh proses belajar.
Penutup: Keabadian Peran Guru
Kurikulum bisa berganti, teknologi bisa berubah, tren pendidikan bisa silih berganti. Tetapi satu hal yang tetap adalah kebutuhan akan guru yang mau belajar.
Guru sejati adalah mereka yang tidak berhenti bertanya, tidak berhenti berefleksi, dan tidak berhenti menumbuhkan dirinya. Mereka belajar bukan untuk gelar atau penghargaan, melainkan untuk memastikan bahwa setiap siswa punya kesempatan tumbuh sesuai potensinya.