Jangan hanya memiliki satu akun untuk semua transaksi. Misalnya, satu dompet digital khusus transportasi dan makan harian, satu lagi untuk belanja online. Dengan begitu, pengeluaran lebih terkontrol.
2. Batasi saldo top up
Isi saldo secukupnya sesuai kebutuhan harian atau mingguan. Hindari mengisi terlalu besar karena akan memicu perilaku impulsif.
3. Gunakan fitur catatan keuangan
Hampir semua aplikasi dompet digital memiliki fitur riwayat transaksi. Jadikan itu sebagai cermin. Evaluasi setiap akhir minggu: apakah belanja lebih banyak untuk kebutuhan, atau sekadar keinginan?
4. Waspadai jebakan paylater
Ingat bahwa paylater bukan hadiah, melainkan hutang. Jangan gunakan kecuali untuk hal yang sangat mendesak dan terukur pembayarannya.
5. Bangun mindset gengsi sehat
Gengsi tidak salah, asal diarahkan ke hal produktif. Alih-alih pamer saldo, lebih baik pamer konsistensi menabung atau investasi.
Penutup
Dompet digital memang memberi kenyamanan, tetapi ia juga membawa wajah baru budaya konsumsi di masyarakat kita. Di satu sisi, ia simbol kemajuan teknologi finansial; di sisi lain, ia bisa menjadi jerat sosial-ekonomi jika tidak diimbangi literasi.