Ketika mendengar kata literasi, sebagian besar orang akan langsung membayangkan tumpukan buku di perpustakaan, novel yang sedang naik daun, atau artikel yang berseliweran di layar ponsel. Literasi seakan hanya identik dengan membaca teks dan menulis catatan. Namun, apakah literasi memang sesempit itu?
Sesungguhnya, literasi jauh lebih luas. Ia bukan hanya keterampilan teknis membaca dan menulis, melainkan kemampuan untuk memahami, menghayati, dan memaknai kehidupan. Literasi bisa berbentuk literasi numerasi, literasi digital, literasi budaya, bahkan literasi spiritual.Â
Dan menariknya, kini sekolah-sekolah di Provinsi Lampung sedang bergerak menapaki jalur literasi yang lebih dalam: menghadirkan kitab suci di jam-jam pertama kehidupan sekolah, termasuk di SMA Negeri 2 Bandar Lampung.
Pagi Hari yang Penuh Nilai
Surat Edaran Nomor 144 Tahun 2025 tentang Peningkatan Literasi Sekolah di Lampung menekankan pentingnya pembiasaan literasi sejak pagi. Bukan sekadar membaca buku teks, tetapi juga menghidupkan suasana sekolah dengan sapaan hangat, senam kebugaran, dan pembacaan kitab suci sesuai agama masing-masing.
Bayangkan pukul 06.30 pagi. Anak-anak baru saja datang dengan seragam yang masih rapi, sebagian mungkin masih mengantuk. Di saat itu, guru menyapa, menyalami, dan memastikan kesiapan belajar mereka. Setelah senam ringan untuk membangkitkan semangat, mereka diajak membaca atau menyimak kitab suci selama sepuluh menit. Inilah momen di mana literasi tidak lagi sebatas menghafal kata, melainkan menghidupkan nilai.
BBQ: Bimbingan Baca Qur’an
Salah satu program nyata yang lahir dari semangat ini adalah BBQ (Bimbingan Baca Qur’an). Di SMA Negeri 2 Bandar Lampung, program ini baru saja dilaunching hari ini, dan mulai dilaksanakan setiap Jumat pagi khusus bagi siswa kelas X. Sasaran utamanya adalah mereka yang masih terbata-bata atau bahkan belum bisa membaca Al-Qur’an dengan lancar.
Di sinilah literasi spiritual menemukan bentuk nyatanya. Literasi tidak hanya mengasah kecakapan teknis membaca huruf Arab, tetapi juga menumbuhkan rasa percaya diri, membangun kesabaran, dan memupuk kecintaan pada nilai-nilai luhur Al-Qur’an.
Program BBQ dilaksanakan dengan suasana santai namun penuh makna. Guru mendampingi siswa secara bertahap, memberi dorongan positif, dan merayakan setiap kemajuan kecil. Tidak ada ejekan bagi yang masih kesulitan, hanya ada penguatan agar setiap anak berani melangkah.