Bahasa dan budaya pun bercampur di sini: ada logat Jawa halus, suara lantang khas Lampung, gurauan dengan nada Sunda. Semua lebur jadi satu. Pasar ini adalah miniatur pertemuan budaya, tempat orang dari latar berbeda merasa setara sebagai pembeli dan penjual yang saling membutuhkan.
Uniknya, Jati Mulyo hidup nyaris 24 jam. Dini hari, sekitar pukul 02.00 - 04.00, mobil pick-up penuh sayuran masuk ke pasar. Pedagang sibuk bongkar muatan, transaksi grosir berlangsung cepat. Saat matahari naik, giliran ibu-ibu rumah tangga dan pedagang kecil yang ramai berbelanja.
Siang hingga sore, pasar tetap hidup dengan lapak pakaian murah, sandal, alat rumah tangga, dan jajanan anak. Malam hari, kehidupan bergeser ke kuliner: bakso, sate, gorengan, dan kopi panas menemani obrolan santai pembeli. Dari subuh hingga larut malam, denyut itu tidak pernah benar-benar padam.
Sisi Lain: Kemacetan & Sampah
Namun, Jati Mulyo juga menyimpan wajah lain. Karena lapak menjorok ke jalan, kemacetan kerap terjadi. Kendaraan harus melambat, kadang tersendat lama. Uniknya, pasar ini berada di dua sisi jalan yaitu kanan dan kiri sehingga seluruh ruas jalan dipenuhi aktivitas jual beli. Ramai, tetapi sekaligus menantang.
Sampah pun jadi masalah klasik: sisa sayur, plastik, hingga kertas menumpuk di sudut-sudut, menyisakan pekerjaan tambahan bagi petugas kebersihan. Inilah dilema pasar tradisional: vital untuk ekonomi rakyat, tetapi juga menghadirkan tantangan dalam hal tata kelola.
Pasar Tradisional vs Modern: Dilema Revitalisasi
Bagi banyak orang, pasar modern menawarkan kenyamanan: parkir luas, pendingin ruangan, kebersihan terjaga. Tetapi ada sesuatu yang hilang - kehangatan manusiawi. Tawar-menawar berganti dengan harga pas di etalase, sapaan akrab berganti dengan senyum formal.
Jadi, meski digitalisasi merambah, pasar tradisional tetap jadi ruang utama untuk kebutuhan pokok, karena hanya di sanalah orang bisa bertemu langsung dengan penjual, menyentuh barang, merasakan kesegaran, sekaligus membangun relasi.
Menjaga Kehidupan, Bukan Hanya Bangunan