Jika publik terus memilih “viral tanpa verifikasi,” maka reputasi siapa pun bisa hancur hanya karena potongan video. Guru bisa tersinggung, menteri bisa dituduh, dan masyarakat bisa terpecah.
“Karena kebenaran tidak akan pernah viral dengan sendirinya, kecuali kita yang memilih untuk menyebarkannya.”
Karena itu, mari belajar dari kasus ini. Jadilah netizen yang kritis, yang tidak mudah tersulut, yang menempatkan fakta di atas sensasi. Sebab pada akhirnya, demokrasi digital hanya akan sehat jika warganya mau menjaga kebenaran. Salam Literasi, Damai Negeriku.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI