Mohon tunggu...
Tupari
Tupari Mohon Tunggu... Guru di SMA Negeri 2 Bandar Lampung

Saya adalah pendidik dan penulis yang percaya bahwa kata-kata memiliki daya ubah. Dengan pengalaman lebih dari 21 tahun di dunia pendidikan, saya berusaha merangkai nilai-nilai moral, spiritual, dan sosial ke dalam pembelajaran yang membumi. Menulis bagi saya bukan sekadar ekspresi, tapi juga aksi. Saya senang mengulas topik tentang kepemimpinan, tantangan dunia pendidikan, sosiologi, serta praktik hidup moderat yang terangkum dalam website pribadi: https://tupari.id/. Kompasiana saya jadikan ruang untuk berbagi suara, cerita, dan gagasan yang mungkin sederhana, namun bisa menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menjadi Self Editor di Kompasiana: Kunci Menulis yang Layak Baca

8 Agustus 2025   14:00 Diperbarui: 8 Agustus 2025   14:21 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini, saya mendapatkan penjelasan menarik dari seorang narasumber di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah yaitu Dr. Ersa Nelvi Siagian tentang bagaimana menyunting buku sesuai dengan kaidah Ejaan yang Disempurnakan (EYD). Ia menjelaskan bahwa menyunting bukan sekadar memperbaiki tanda baca atau ejaan, tetapi juga mencermati struktur dan makna dalam sebuah tulisan.

Dari situ, saya mulai berpikir, bagaimana jika penyuntingan mandiri (self editing) juga diterapkan secara serius pada naskah-naskah yang kita tulis di Kompasiana? Bukankah itu seharusnya menjadi bagian dari tanggung jawab setiap penulis, terlebih di platform terbuka yang tidak menyediakan editor khusus untuk mengedit tulisan kita sebelum dipublikasikan.

Apa Itu Penyuntingan?

Secara sederhana, penyuntingan adalah proses meninjau, memeriksa, dan memperbaiki tulisan agar lebih rapi, jelas, dan mudah dipahami. Penyuntingan tidak hanya fokus pada hal teknis seperti kesalahan ejaan atau tanda baca, tetapi juga menyangkut struktur logika, relevansi isi, dan kekuatan pesan yang disampaikan.

Di dalam dunia profesional, penyuntingan biasanya dilakukan oleh editor. Namun, di platform seperti Kompasiana, kita sebagai penulis juga sekaligus berperan sebagai penyunting. Maka, penting bagi kita untuk memiliki kemampuan menyunting tulisan sendiri sebelum dipublikasikan.

Tujuan Penyuntingan Tulisan

Mengapa penyuntingan itu penting? Karena sebuah tulisan yang baik tidak hanya dilihat dari isi, tetapi juga dari penyajiannya. Berikut beberapa tujuan utama dari proses penyuntingan:

  1. Meningkatkan kejelasan pesan. Ide yang baik akan sia-sia jika tidak tersampaikan dengan jelas.

  2. Memastikan kesesuaian bahasa. Tulisan harus sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar.

  3. Meningkatkan kenyamanan membaca. Struktur tulisan yang rapi akan membuat pembaca betah membaca hingga akhir.

  4. Menjaga kredibilitas penulis. Kesalahan kecil seperti salah ketik atau struktur kalimat yang buruk bisa merusak kesan profesional.

  5. Menghindari kesalahpahaman. Bahasa yang ambigu atau kurang tepat bisa menimbulkan tafsir berbeda dari pembaca.

Cara Menyunting Tulisan Sendiri (Self Editing)

Berikut adalah langkah-langkah praktis dalam melakukan self editing:

1. Jarakkan Waktu antara Menulis dan Menyunting

Setelah selesai menulis, jangan langsung menyunting. Biarkan tulisan "dingin" dulu. Idealnya, beri jeda beberapa jam, atau bahkan sehari. Ini akan membantu kita melihat tulisan secara lebih objektif dan segar.

2. Baca Keras-Keras

Membaca dengan suara bisa membantu kita menemukan kalimat yang janggal, terlalu panjang, atau tidak enak didengar. Ini juga membantu dalam memeriksa alur logika.

3. Sunting Bertahap

Jangan mencoba menyunting semuanya sekaligus. Lakukan bertahap:

  • Baca pertama untuk memahami isi dan alur.
  • Baca kedua untuk memperbaiki struktur kalimat dan diksi.
  • Baca ketiga untuk memeriksa kesalahan kecil seperti ejaan dan tanda baca.

4. Gunakan Alat Bantu

Beberapa alat bantu daring bisa sangat membantu:

  • KBBI daring: untuk memeriksa ejaan.
  • PUEBI: untuk memastikan struktur kalimat benar.
  • Typoonline atau LanguageTool: untuk mendeteksi typo dan tata bahasa.
  • Tesaurus: untuk mencari variasi kata agar tidak repetitif.

5. Simulasikan Diri Sebagai Pembaca

Tanyakan pada diri sendiri:

  • Apakah tulisan ini mudah dipahami?
  • Apakah alurnya runtut?
  • Apakah saya sendiri tertarik membacanya sampai akhir?

Aspek yang Harus Disunting

Penyuntingan tulisan melibatkan dua aspek utama, yaitu kebahasaan dan nonkebahasaan.

Aspek Kebahasaan:

  • Ejaan: Gunakan kata yang sesuai KBBI. Hindari bahasa alay, tidak baku, atau singkatan berlebihan.
  • Tanda Baca: Salah penempatan tanda baca bisa mengubah arti kalimat.
  • Struktur Kalimat: Hindari kalimat terlalu panjang. Gunakan kalimat aktif bila memungkinkan.
  • Kohesi dan Koherensi: Pastikan kalimat dalam paragraf saling terhubung dan mengalir logis.
  • Kesesuaian Diksi: Pilih kata yang tepat dan sesuai konteks. Hindari pengulangan kata yang tidak perlu.

Aspek Nonkebahasaan:

  • Struktur Tulisan: Harus ada pembuka, isi, dan penutup yang jelas.
  • Alur Logis: Urutan ide harus runtut dan saling berkaitan.
  • Konsistensi Gaya: Gunakan gaya penulisan yang konsisten, apakah itu naratif, argumentatif, atau reflektif.
  • Validitas Fakta: Periksa kebenaran data, kutipan, atau referensi yang digunakan.
  • Visual Pendukung: Jika menambahkan gambar atau video, pastikan relevan dan bebas hak cipta.

Khusus untuk Penulis Kompasiana

Sebagai platform user-generated content, Kompasiana memberi kebebasan penuh bagi para penulisnya untuk mengekspresikan ide. Namun, di sisi lain, tidak ada editor yang akan memeriksa tulisan kita sebelum diterbitkan. Maka, peran self editor menjadi sangat penting.

Tulisan yang tidak diedit dengan baik biasanya:

  • Sulit dipahami.
  • Berisi banyak typo dan ejaan salah.
  • Alur berpikirnya membingungkan.
  • Membuat pembaca enggan menyelesaikan sampai akhir.

Sementara itu, tulisan yang telah disunting dengan baik akan:

  • Lebih enak dibaca.
  • Meningkatkan kredibilitas penulis.
  • Lebih berpeluang dibagikan ulang atau masuk ke highlight.

Tips Tambahan untuk Penyuntingan Mandiri di Kompasiana

  • Gunakan paragraf pendek (maksimal 3-4 baris) agar nyaman dibaca di perangkat seluler.
  • Buat judul yang informatif dan menggugah, hindari clickbait.
  • Sertakan pengalaman pribadi untuk menambah kedekatan dengan pembaca.
  • Akhiri tulisan dengan refleksi, ajakan berdiskusi, atau pertanyaan terbuka.

Contoh Checklist Self Editing

Sebagai penulis di Kompasiana, kita bisa menggunakan checklist sederhana berikut untuk menyunting tulisan secara mandiri sebelum dipublikasikan. Pertama, periksa bagian judul, apakah sudah menarik dan sesuai dengan isi tulisan. Lalu, lihat bagian lead atau pembuka, apakah kalimat pertama cukup kuat untuk menarik perhatian pembaca? Selanjutnya, evaluasi bagian isi, apakah alurnya sudah runtut dan logis dari awal hingga akhir.

Jangan lupa untuk meninjau aspek bahasa, apakah tulisanmu sudah sesuai dengan kaidah EYD dan PUEBI. Periksa juga ejaan, apakah masih ada typo atau kesalahan pengetikan yang terlewat. Lalu, cek gaya penulisan, apakah kamu konsisten menggunakan satu gaya dari awal hingga akhir tulisan, apakah formal, santai, atau naratif.

Setelah itu, lihat kembali bagian penutup, apakah kamu sudah memberikan kesimpulan yang kuat atau pertanyaan reflektif yang bisa memancing komentar pembaca. Terakhir, periksa apakah visual atau gambar pendukung yang kamu gunakan relevan dengan isi tulisan dan legal untuk digunakan, misalnya milik pribadi atau bebas hak cipta.

Penutup: Menulis = Menyunting

Sering kali kita menganggap proses menulis selesai setelah mengetik paragraf terakhir. Padahal, menyunting adalah bagian dari menulis itu sendiri. Menjadi self editor bukan berarti harus sempurna, tetapi berarti kita bertanggung jawab atas kualitas tulisan kita.

Di Kompasiana, kita menulis untuk dibaca. Maka, mari biasakan menjadi pembaca pertama dan penyunting terbaik untuk karya kita sendiri.  Dengan menyunting, kita tidak hanya membuat tulisan menjadi lebih baik, tetapi juga menunjukkan rasa hormat kita kepada para pembaca.

Sudahkah Anda menyunting tulisan Anda sebelum menerbitkannya di Kompasiana? Bagikan pengalaman atau tips self editing versi Anda di kolom komentar ya!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun