Mohon tunggu...
Tupari
Tupari Mohon Tunggu... Guru di SMA Negeri 2 Bandar Lampung

Saya adalah pendidik dan penulis yang percaya bahwa kata-kata memiliki daya ubah. Dengan pengalaman lebih dari 21 tahun di dunia pendidikan, saya berusaha merangkai nilai-nilai moral, spiritual, dan sosial ke dalam pembelajaran yang membumi. Menulis bagi saya bukan sekadar ekspresi, tapi juga aksi. Saya senang mengulas topik tentang kepemimpinan, tantangan dunia pendidikan, sosiologi, serta praktik hidup moderat yang terangkum dalam website pribadi: https://tupari.id/. Kompasiana saya jadikan ruang untuk berbagi suara, cerita, dan gagasan yang mungkin sederhana, namun bisa menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Petani Bijak, Kambing Pun Jadi Tabungan Hidup

3 Agustus 2025   10:20 Diperbarui: 4 Agustus 2025   11:38 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perbincangan hangat tentang beternak kambing Prambon bersama Pakde Karno (Sumber: Dok. Pribadi/Tupari) 

Harga pupuk organik dari kotoran kambing bisa mencapai Rp 500 - 700 per kilogram. Jika Pakde Narno menjual sebagian dari hasil kotoran ternaknya, itu berarti tambahan pemasukan jutaan rupiah setiap tahunnya. Inilah yang disebut Pakde Narno sebagai "keuntungan ganda" dari kandang kambingnya.

"Kalau cuma jual kambing saja sudah untung, apalagi kotorannya juga laku. Ladang saya pun jadi lebih subur," ujarnya sambil tersenyum puas.

Tips Sukses Beternak Kambing ala Pakde Narno

Bagi para petani yang ingin mengikuti jejaknya, Pakde Narno membagikan tips sederhana namun terbukti efektif:

  1. Pilih bibit sehat: Cari kambing yang aktif, mata cerah, dan bulu bersih.
  2. Sediakan pakan hijauan segar: Berikan rumput dodot setiap pagi dan sore.
  3. Tambahkan pakan tambahan: Onggok dan fermentasi pakan dengan E4 untuk mempercepat penggemukan.
  4. Air bersih wajib tersedia: Kambing yang cukup minum lebih sehat dan tidak mudah sakit.
  5. Cegah penyakit dengan rutin: Beri obat cacing setiap 3-4 bulan.
  6. Catat siklus kawin dan kelahiran: Agar bisa mengatur jarak beranak dan memaksimalkan produksi.
  7. Manfaatkan kotoran: Olah kotoran kambing menjadi pupuk organik untuk dipakai sendiri atau dijual.

Potensi Bisnis yang Menjanjikan

Sekarang, mari kita hitung sederhana:

  • 10 induk 4 anak/tahun Rp 1 juta = Rp 40 juta/tahun dari penjualan kambing.
  • Kotoran kambing 1 ton/tahun Rp 500/kg = Rp 500 ribu/tahun (bisa lebih jika diolah dengan baik).

Total potensi pendapatan bisa mencapai Rp 40,5 juta per tahun, hanya dari lahan di samping rumah. Jika pakan sebagian besar berasal dari hijauan sendiri, keuntungan bisa lebih besar lagi karena biaya pakan berkurang drastis.

Rumput
Rumput "dodotan" yang mudah ditanam dan makanan favorit kambing Prambon.  (Sumber: Dok. Pribadi/Tupari) 

Pelajaran dari Pakde Narno

Kisah Pakde Narno membuktikan bahwa untuk sukses tidak harus memiliki modal besar. Dengan kandang sederhana sepanjang 10 meter, pakan yang mudah diperoleh, dan manajemen yang baik, seorang petani bisa menambah penghasilan, menyuburkan ladangnya, bahkan menciptakan peluang usaha baru melalui penjualan pupuk organik.

"Kambing ini seperti tabungan, bisa dicairkan kapan saja. Kalau butuh uang mendesak, jual satu ekor pun sudah cukup. Dan yang lebih penting, mereka bikin hidup saya tenang," ujar Pakde Narno.

Bagi para petani di desa, beternak kambing bukan hanya usaha sampingan, tapi strategi cerdas menghadapi kebutuhan hidup yang semakin meningkat.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun