Harga pupuk organik dari kotoran kambing bisa mencapai Rp 500 - 700 per kilogram. Jika Pakde Narno menjual sebagian dari hasil kotoran ternaknya, itu berarti tambahan pemasukan jutaan rupiah setiap tahunnya. Inilah yang disebut Pakde Narno sebagai "keuntungan ganda" dari kandang kambingnya.
"Kalau cuma jual kambing saja sudah untung, apalagi kotorannya juga laku. Ladang saya pun jadi lebih subur," ujarnya sambil tersenyum puas.
Tips Sukses Beternak Kambing ala Pakde Narno
Bagi para petani yang ingin mengikuti jejaknya, Pakde Narno membagikan tips sederhana namun terbukti efektif:
- Pilih bibit sehat: Cari kambing yang aktif, mata cerah, dan bulu bersih.
- Sediakan pakan hijauan segar: Berikan rumput dodot setiap pagi dan sore.
- Tambahkan pakan tambahan: Onggok dan fermentasi pakan dengan E4 untuk mempercepat penggemukan.
- Air bersih wajib tersedia: Kambing yang cukup minum lebih sehat dan tidak mudah sakit.
- Cegah penyakit dengan rutin: Beri obat cacing setiap 3-4 bulan.
- Catat siklus kawin dan kelahiran: Agar bisa mengatur jarak beranak dan memaksimalkan produksi.
- Manfaatkan kotoran: Olah kotoran kambing menjadi pupuk organik untuk dipakai sendiri atau dijual.
Potensi Bisnis yang Menjanjikan
Sekarang, mari kita hitung sederhana:
- 10 induk 4 anak/tahun Rp 1 juta = Rp 40 juta/tahun dari penjualan kambing.
- Kotoran kambing 1 ton/tahun Rp 500/kg = Rp 500 ribu/tahun (bisa lebih jika diolah dengan baik).
Total potensi pendapatan bisa mencapai Rp 40,5 juta per tahun, hanya dari lahan di samping rumah. Jika pakan sebagian besar berasal dari hijauan sendiri, keuntungan bisa lebih besar lagi karena biaya pakan berkurang drastis.
Pelajaran dari Pakde Narno
Kisah Pakde Narno membuktikan bahwa untuk sukses tidak harus memiliki modal besar. Dengan kandang sederhana sepanjang 10 meter, pakan yang mudah diperoleh, dan manajemen yang baik, seorang petani bisa menambah penghasilan, menyuburkan ladangnya, bahkan menciptakan peluang usaha baru melalui penjualan pupuk organik.
"Kambing ini seperti tabungan, bisa dicairkan kapan saja. Kalau butuh uang mendesak, jual satu ekor pun sudah cukup. Dan yang lebih penting, mereka bikin hidup saya tenang," ujar Pakde Narno.
Bagi para petani di desa, beternak kambing bukan hanya usaha sampingan, tapi strategi cerdas menghadapi kebutuhan hidup yang semakin meningkat.
Kesimpulan