Kontrak Belajar: Gerbang Menuju Pembelajaran yang Bermakna, Aman, dan Berintegritas
Setiap awal semester, saya tak hanya membagikan rencana pembelajaran dan jadwal penilaian. Namun, yang pertama saya tawarkan kepada siswa adalah kontrak belajar. Kontrak belajar ini menjadi semacam pengunci antara guru dan murid untuk mencapai tujuan bersama.
Kontrak Belajar ini bukan semata aturan, tapi kesepakatan hati. Bukan sekadar daftar larangan, tapi pijakan nilai. Yang harus disepakati supaya pembelajaran bermakna dan berkualitas.
Dalam kelas Pendidikan Anti Korupsi yang saya ampu, kontrak belajar adalah awal mula pembelajaran mendalam dan ruang yang aman bagi siswa untuk berpikir, bertanya, dan menjadi manusia yang utuh, bukan hanya pelajar yang patuh.
Kelas yang Aman Dimulai dari Kesepakatan Bersama
Kontrak belajar ini kami susun bersama. Siswa turut merumuskan. Saya bukan atasan mereka, tapi rekan berpikir. Kami bahas hal-hal sederhana tapi substansial dan akan menjadi pedoman selama proses pembelajaran. Meskipun itu juga bukan harga mati, namun setidaknya sudah ada rambu-rambu jalan yang menjadi guide pembelajaran kami selama satu tahun pelajaran ke depan. Kami diskusikan antara lain:
- Apa arti jujur dalam tugas dan ujian?
- Boleh tidak mengerjakan tugas? Apa konsekuensinya?
- Apakah boleh salah di kelas? Boleh berbeda pendapat?
Dari percakapan itu, lahir kontrak yang menciptakan rasa aman. Siswa tahu bahwa kelas ini bukan tempat saling menghakimi, tapi ruang untuk tumbuh. Mereka merasa dihargai sebagai individu. Itulah kunci dari pembelajaran yang menyenangkan dan mendalam.
Pendidikan Anti Korupsi: Tidak Cukup Hanya Disampaikan, Harus Dihidupkan
Saya percaya, nilai antikorupsi bukan sekadar materi pelajaran. Ia harus hadir dalam cara kita belajar. Dan ini saya sampaikan ke siswa agar Pendidikan Anti Korupsi dimulai sejak dini dari hal-hal kecil:
- Tidak mencontek meski tanpa pengawasan
- Tidak terlambat dengan alasan yang di buah-buat
- Tidak menggelapkan uang kas kelas
- Tidak plagiat meski tugasnya mudah dicari di internet
- Tidak menyuap dalam bentuk apapun, bahkan "japri" minta nilai
Selain itu, Kami merencanakan untuk mendiskusikan soal berita viral, kasus nyata, hingga cerita korupsi dari level kecil di sekolah hingga level tinggi di pemerintahan. Siswa akan belajar menganalisis, berani berbeda pendapat, dan menyampaikan gagasan tanpa takut salah.
Dan semua itu bermula dari rasa aman yang ditanam lewat kontrak belajar.