Mohon tunggu...
Tupari
Tupari Mohon Tunggu... Guru di SMA Negeri 2 Bandar Lampung

Saya adalah pendidik dan penulis yang percaya bahwa kata-kata memiliki daya ubah. Dengan pengalaman lebih dari 21 tahun di dunia pendidikan, saya berusaha merangkai nilai-nilai moral, spiritual, dan sosial ke dalam pembelajaran yang membumi. Menulis bagi saya bukan sekadar ekspresi, tapi juga aksi. Saya senang mengulas topik tentang kepemimpinan, tantangan dunia pendidikan, sosiologi, serta praktik hidup moderat yang terangkum dalam website pribadi: https://tupari.id/. Kompasiana saya jadikan ruang untuk berbagi suara, cerita, dan gagasan yang mungkin sederhana, namun bisa menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perspektif Edukatif Pembelajaran Mendalam dalam Permainan UNO Stacko

27 Juni 2025   08:38 Diperbarui: 27 Juni 2025   11:08 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Permainan UNO Stacko. Sumber: Foto oleh Yan Krukau: https://www.pexels.com/

Perspektif Edukatif Pembelajaran Mendalam dalam Permainan UNO Stacko

 

Teman-teman pernah bermain UNO? Permainan UNO merupakan salah satu permainan menyenangkan yang dapat dimainkan bersama-sama dengan murid, teman, atau bersama keluarga. UNO terdiri dari dua jenis, yaitu UNO Card yang berbentuk kartu dan UNO Stacko yang berbentuk balok.

Disclaimer dulu. Saya tidak mempromosikan produk UNO Stacko ya. Saya juga tidak membahas lebih lanjut apa itu UNO, sejarah, cara bermain, mengapa ada angka dan simbol, dan sebagainya. Ini bisa di search pada mesin pencarian, akan muncul "seabrek" penjelasan. Saya tertarik membahas UNO Stacko ini dari sisi reflektif perspektif edukatif

Untuk memainkan permainan ini, ada aturan permainan yang harus ditaati bersama. Namun, pada dasarnya permainan UNO Stacko adalah permainan susunan balok yang sederhana. Secara bergantian para pemain mengambil salah satu balok dan menjaganya supaya susunan baloknya tidak runtuh. Dan ini hanya dilakukan dengan satu tangan. Menantang bukan?

Terlihat sepele, namun siapa sangka, di balik tumpukan balok warna-warni UNO Stacko, tersimpan kekuatan edukatif yang luar biasa. Permainan yang tampak sederhana ini ternyata mampu merepresentasikan tiga prinsip utama pembelajaran mendalam (deep learning): konstruksi pengetahuan secara aktif, refleksi atas pengalaman belajar, dan penerapan dalam konteks nyata.

Lebih dari sekadar permainan, UNO Stacko mengajarkan bagaimana setiap keputusan membawa konsekuensi, bagaimana strategi dan kerja sama menjadi kunci bertahan, dan bagaimana kegagalan bukan akhir melainkan kesempatan untuk memahami lebih dalam.

Di luar ruang kelas, UNO Stacko menjadi media interaksi sosial yang mempererat kebersamaan antarindividu dalam masyarakat. Ia menciptakan ruang aman untuk berbagi, tertawa, berpikir, dan belajar tanpa terasa sedang “belajar”. Maka, permainan ini kita maknai bukan sekadar hiburan, tetapi juga sebagai alat edukasi dan sosial yang mendalam. 

Mengaitkan pembelajaran mendalam dengan permainan UNO Stacko adalah pendekatan kreatif dan edukatif yang dapat membuka pemahaman peserta didik terhadap proses belajar yang lebih bermakna. Begini sudut pandang edukasinya:

1. Setiap Balok adalah Konsep: Membangun Pemahaman Bertahap

Dalam UNO Stacko, setiap balok yang ditarik atau disusun mewakili bagian dari struktur. Begitu juga dalam pembelajaran mendalam - setiap informasi atau konsep bukan hanya dihafalkan, tetapi dipahami dan dikaitkan satu sama lain. Jika satu konsep lemah, seperti balok yang ditarik secara sembarangan, maka struktur pengetahuan siswa bisa runtuh. Jadi, pembelajaran yang kuat dibangun dari fondasi konsep yang kokoh dan terintegrasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun