Dua puluh tahun pernikahan adalah pencapaian yang lebih langka daripada menemukan charger HP yang tidak hilang saat dibutuhkan. Ini adalah perjalanan panjang yang penuh dengan drama, tawa, air mata, dan tentu saja pertanyaan klasik, "Makan di mana hari ini?" yang tidak akan pernah mendapat jawaban memuaskan.Â
Jika pernikahan itu seperti tanaman, maka dalam 20 tahun ini Anda sudah melewati masa-masa menyiram, menyiangi, hampir menyerah, lalu memutuskan untuk tidak membiarkan tanaman ini mati begitu saja—karena, yah, malas mulai dari nol lagi.
Dalam dua dekade perjalanan rumah tangga, Anda pasti sudah hafal semua kebiasaan pasangan, mulai dari caranya mendengkur yang bisa menyaingi mesin gergaji hingga bagaimana dia selalu lupa di mana menyimpan kunci motor. Tapi tahukah Anda? Rahasia utama pernikahan harmonis selama 20 tahun bukanlah cinta yang menggebu-gebu seperti di film drama Korea. Bukan pula bunga dan cokelat yang diberikan setiap tahun (walaupun kalau masih dapat, ya bagus juga). Kuncinya adalah: KEKUATAN BERTAHAN.
Mari kita bahas lebih dalam.
Pertama, ada yang namanya seni berpura-pura mendengarkan. Setelah 20 tahun, Anda tidak mungkin masih mendengarkan setiap kata yang keluar dari mulut pasangan. Itu terlalu melelahkan dan tidak manusiawi. Namun, Anda harus tetap terlihat seolah-olah mendengarkan. Sesekali anggukkan kepala, sesekali beri respons seperti, "Oh, iya? Serius? Wah, nggak nyangka!" dan semuanya akan berjalan lancar. Ini adalah keterampilan yang harus dikembangkan demi kelangsungan hidup bersama.
Lalu, mari kita bicara tentang konflik. Jika pernikahan adalah drama, maka pertengkaran adalah episode wajib. Setelah 20 tahun, Anda sudah memahami bahwa tidak ada gunanya bertengkar soal hal-hal kecil seperti siapa yang meninggalkan pasta gigi terbuka. Sebab, setelah sekian lama, Anda sudah tahu bahwa orang itu tidak akan berubah. Jadi, daripada buang-buang energi, lebih baik ikhlaskan saja. Ingat, memilih pertarungan yang layak diperjuangkan adalah kunci utama dalam strategi perang rumah tangga. Jika pasangan salah tetapi tetap bersikeras bahwa mereka benar, tersenyumlah dan katakan, "Iya, Sayang." Anda tidak perlu menang dalam setiap debat, karena pernikahan bukan ajang kompetisi, melainkan seni bertahan hidup.
Kemudian, ada bagian yang paling sulit: menjaga romantisme. Di tahun-tahun awal, mungkin masih ada kejutan kecil, hadiah ulang tahun, atau ucapan "I love you" sebelum tidur. Tapi setelah 20 tahun, Anda mungkin lebih sering mendengar, "Eh, kamu udah bayar listrik belum?" atau "Tolong angkatin jemuran sebelum hujan!" Jangan salah, ini bukan berarti cinta memudar. Ini adalah cinta yang telah berevolusi ke tahap lebih realistis. Jadi, jika Anda ingin tetap harmonis, belajarlah untuk melihat bentuk-bentuk kasih sayang yang tidak lagi berupa kata-kata manis, tetapi dalam tindakan nyata—seperti saat pasangan membiarkan Anda makan ayam bagian paha padahal dia juga suka, atau ketika dia masih mau membawakan belanjaan berat tanpa mengeluh. Itu cinta dalam bentuknya yang paling murni!
Dan tentu saja, ada satu elemen penting dalam pernikahan 20 tahun: ruang pribadi. Setelah dua dekade bersama, wajar jika terkadang Anda ingin sendiri, menikmati kopi tanpa ada suara "Sayang, tolong ini dong." Tidak ada salahnya memiliki waktu untuk diri sendiri, entah itu dalam bentuk membersihkan mobil sendirian, membaca buku di sudut rumah, atau sekadar pergi ke warung tanpa pasangan. Sebab, tidak ada yang lebih membahayakan dalam hubungan jangka panjang selain perasaan bahwa Anda tidak punya waktu untuk bernapas.
Tapi jangan salah, meskipun ada masa-masa menyebalkan, selalu ada hal-hal yang membuat Anda bersyukur. Setelah 20 tahun, Anda punya seseorang yang sudah hafal bagaimana menyeduh kopi sesuai selera Anda, seseorang yang tahu makanan favorit Anda sejak tahun 90-an, seseorang yang bisa membaca ekspresi wajah Anda dan tahu kapan harus diam agar tidak memicu badai. Di titik ini, cinta bukan lagi tentang kupu-kupu di perut, melainkan rasa nyaman dan kepastian bahwa, walau dunia sedang kacau, ada satu orang yang akan tetap ada di sisi Anda.
Jadi, apakah pernikahan selama 20 tahun itu mudah? Tentu saja tidak. Apakah selalu romantis? Juga tidak. Tapi apakah itu berharga? Sangat! Pernikahan panjang adalah perjalanan penuh kompromi, kesabaran, dan ketahanan mental. Jadi, untuk semua pejuang pernikahan 20 tahun ke atas, mari bersulang dengan kopi (karena teh manis terlalu mainstream), dan ucapkan selamat pada diri sendiri: kita sudah sejauh ini, dan masih bertahan! Dan jika ada yang bertanya, "Apa rahasia keharmonisan pernikahan selama 20 tahun?" cukup jawab dengan satu kalimat bijak: "Senyumin aja, besok juga lupa."