Segala yang terjadi padaku tak pernah pada yang aku pikirkan,
Bahkan ku kira yang ku maksud dalam perjalanan selalu sampai pada tujuan
Ternyata pada tujuan yang seharusnya belum pada semestinya
Lagi-lagi dunia menuntutku berdamai dengan keadaan,dan berikutnya keadaan membunuhku perlahan
Untuk segala perjalananku yang kembali panjang,aku tidak akan menjadi halaman depan dalam catatan tentangmu, sebab sesorang yang telah menjanjikan pelangi setelah hujan, telah menghiasi halaman yang padanya bersinar bukan lagi aku,mungkin aku terlalu senang pada awal yang tak seharusnya ku jadikan pemandangan indah yang ku tunggu,dan lagi itu bukan perjalanan terhadap pandangan mataku
Kepada kamu yang sebelumnya ingin hadir namun tak menghadirkan wewangian, tidak mengapa hujanku biarlah deras pada apa yang diinginkan, dan apa yang ingin pada ketidakmampuanku itu tidaklah menurutmu aku tidak mampu melakukannya
Memang seharusnya aku juga tak merapalkan kalimat kalimat harapan, begitupun kamu diantara kesamaan yang aku katakan, diantara mengiyakan, seharusnya dari awal kita tidak ada kata bersama,menjaga apa yang seharusnya kita jaga pada akhirnya yang kau jaga, malah kau merasa menjadi beban dalam kehidupan yang kau sendiri tak mampu bertahan, dan aku menjagamu diantara perjalanan yang ku lalui namun tak dapat ku pungkiri bahwa apa yang ku pertahankan pada apa yang ku cita citakan akan sedemikan berantakan
Mungkin aku terlalu mahir dalam urusan perpisahan dan luka, ku kira akan mudah dengan lupa, bahkan jika mengeringnya air mata,dan yang terjadi mulutku pun tak mampu berkata kata, padahal di setiap kosakata aku seharusnya telah menguasainya,pada apapun ini adalah sebuah kelengahan yang tak pernah ku sadari, bahkan aku tak pernah mempelajari setiap pertanda kepergian, dan yang aku pahami saat ini adalah kau telah pergi
Aku telah mengerti
Bukan perjalananku
Jakarta 25 Januari 2021
Viole