Mohon tunggu...
Gian Darma
Gian Darma Mohon Tunggu... Wiraswasta - wiraswasta

seorang yang suka seni dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Songsong 2023 dengan Lebih Cerdas

31 Desember 2022   17:14 Diperbarui: 31 Desember 2022   17:17 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tahun 2022 ini bangs akita mengalami beberapa hal yang menyedot perhatian masyarakat. Pertama mungkin adalah kasus Sambo yang begitu kontroversial sehingga memaksa institusi itu melakukan pembenahan. Belum lagi beberapa kejutan di beberapa bulan menjelang akhir tahun dengan penyerangan ke Mapolsek Kartasuro dan seorang wanita yang berusaha untuk masuk ke istana merdeka untuk bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo karena menurutnya falsafah bangsa yang tepat bagi bangsa Indonesia adalah syariat Islam dan bukan Pancasila.

Pada hari Natal lalu, kita juga dikejutkan dengan kedatangan Presiden RI ke dua gereja di Bogor. Kedatangan itu tercatat sebagai pertama kalinya dalam sejarah Indonesia seorang presiden masuk ke gereja katedral Bogor. Tentu ini pertanda baik untuk pluralisme. Bulan ini pula kita memperingati haul Gus Dur, seorang tokoh agama yang membawa roh pluralisme di Indoensia. Gus Dur diakui mampu membawa umat muslim moderat untuk harmoni dengan umat lain di negara ini.

Soal pluralisme memang sesuatu yang harus selalu diingatkan untuk warga Indonesia, mengingat kita makin terkotak-kotak dengan pemahaman / penafsiran yang salah soal agama. Narasi mengkafir-kafirkan pihak lain dan intoleransi yang makin mengkhawatirkan bangsa bukan hanya di tingkat masyarakat dewasa tapi juga anak-anak.

Sayangnya ada beberapa pihak yang menyangkal  hal ini. Penolakan seorang ustad Indoensia dan keluarganya ke Singapura seharusnya dilihat sebagai warning masyarakat global untuk negara kita, bahwa standar perisif kita soal narasi intoleransi sangatlah rendah. Pemerintah Singapura menolahk kedatangan tokoh agama itu karena sebelumnya mendapati seorang remaja Singapura bermaksud meledakkan diri setelah mendengar ceramah dari tokoh itu dari kanal youtube.

Tahun depan yaitu tahun 2023 yang dalam beberapa jam kita temui, kita mungkin menghadapi persoalan yang serius bagi dunia yaitu resesi global. Tanda-tanda resesi memang sudah tampak yaitu inflasi dan suku bunga yang tinggi di beberapa negara maju. Bahkan IMF menginsyarakatkan perlambatan pertumnuhan ekonomi Indonesia dibanding negara besar lain seperti India dan China.

Karena itu ke depan, lebih baik kita berkonsentrasi pada hal-hal yang membuat kita maju secara intelektual dan ekonomi. Jangan terjebak pada jebakan-jebakan yang bernada religious namun berusaha membodohi kita dengan ajaran yang salah atau menyimpang.

Mari kita songsong tahun 2023 dengan kegembiraan penuh dan lebih cerdas

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun