Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Gagal Digaet Jadi Menteri, Putri Tanjung Kini Jadi Stafsus Presiden Jokowi

21 November 2019   19:22 Diperbarui: 22 November 2019   01:29 1809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Putri Indahsari Tanjung | Gambar: KOMPAS.com (Instagram/putri_tanjung)

Setelah beberapa minggu yang lalu melantik menteri, wakil menteri dan pejabat setingkatnya, hari ini (Kamis, 21 November 2019) Presiden Joko Widodo kembali mengumumkan ke publik sebanyak 13 orang pembantu barunya, yang disebut staf khusus (stafsus) presiden, di mana 7 orang di antaranya dilabeli "milenial".

Ketujuh stafsus "milenial" itu antara lain Putri Indahsari Tanjung (CEO dan Founder Creativepreneur), Adamas Belva Syah Devara (Pendiri Ruang Guru), Ayu Kartika Dewi (Perumus Gerakan Sabang Merauke), Angkie Yudistia (Pendiri Thisable Enterprise, kader PKPI, difabel tuna rungu), Gracia Billy Yosaphat Membrasar (Pemuda asal Papua, peraih beasiswa kuliah di Oxford), Aminuddin Ma'ruf (Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia PMII), dan Andri Taufan Garuda (Pendiri Lembaga Keuangan Amartha).

Sementara 6 stafsus lainnya yakni Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana (Akademisi), Sukardi Rinakit (Pengamat Politik), Arif Budimanta (Politisi PDI-P, ekonom Megawati Institute), Diaz Hendropriyono (Ketua Umum PKPI), Dini Shanti Purwono (Kader PSI, ahli hukum lulusan Harvard), dan Fadjroel Rachman (mantan aktivis, Komisaris Utama PT Adhi karya).

Khusus Fadjroel, dia sebenarnya sudah aktif bekerja sebagai Stafsus Bidang Komunikasi sekaligus Juru Bicara Presiden sejak Senin, 21 Oktober 2019 lalu, namun pelantikannya baru dilakukan bersama 12 stafsus lainnya pada hari ini.

Sila baca: Resmi Jadi Staf Khusus dan Jubir Presiden, Siapakah Fadjroel Rachman?

Presiden Jokowi menegaskan bahwa para stafsus "milenial" tidak harus berkantor setiap hari dan bertemu dengannya, dengan alasan karena mereka sudah punya kesibukan masing-masing.

"Tidak harus harian ketemu. Minimal satu minggu, dua minggu, ketemu. Tidak mesti full time (mendampingi). Beliau-beliau ini sudah memiliki kegiatan, memiliki pekerjaan," kata Presiden Jokowi.

Presiden Joko Widodo memperkenalkan 7 orang yang menjadi staf khususnya. Pengumuman itu dilakukan di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (21/11/2019) | Gambar: KOMPAS.com
Presiden Joko Widodo memperkenalkan 7 orang yang menjadi staf khususnya. Pengumuman itu dilakukan di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (21/11/2019) | Gambar: KOMPAS.com
Sebenarnya menarik jika dibahas satu per satu profil para stafsus presiden di atas sehingga masyarakat terutama kaum muda tahu dan akhirnya terinspirasi. Namun karena keterbatasan waktu, kiranya satu di antara mereka diuraikan sedikit profilnya.

Sosok yang ingin dibahas profilnya adalah Putri Tanjung. Mengapa? Karena dia sempat digadang-gadang sebagai salah satu calon menteri di kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin untuk periode 2019-2024.

Masuk akal ketika Putri diprediksi bakal jadi menteri karena memang kapasitas dan kompetensinya memenuhi kriteria yang dipersyaratkan Presiden Jokowi beberapa waktu yang lalu.

Namun mungkin belum saatnya bagi Putri untuk jadi menteri. Ternyata Tuhan masih memberi kesempatan kepadanya untuk belajar mulai dari bawah, sebagai stafsus presiden. Lalu siapakah Putri itu?

Putri Tanjung lahir di Jakarta pada 22 September 1996 (usia 23 tahun), anak sulung dari pasangan Chairul Tanjung alias CT (ayah) dan Anita Ratnasari (ibu). Pada Mei lalu, dia baru saja diwisuda dengan gelar sarjana (S-1) jurusan Multimedia Communication di Academy of Arts San Fransisco, Amerika Serikat.

Ada yang belum kenal CT? Mestinya tidak. CT pernah bergabung di kabinet pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yaitu sebagai pelaksana tugas Menteri ESDM (11 September 2014-20 Oktober 2014), pelaksana tugas Menteri Kehutanan (1 Oktober 2014-20 Oktober 2014), dan Menko Perekonomian (19 Mei 2014-20 Oktober 2014).

CT merupakan pengusaha kelas kakap Indonesia dan termasuk sebagai salah satu orang terkaya di dunia versi majalah Forbes. Saat ini total kekayaannya mencapai 3,8 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 54,4 triliun, plus rumah mewah seharga Rp 185 miliar.

Bisnis CT menggurita, mulai dari sektor finansial, media, ritel, gaya hidup, hiburan, dan sumber daya alam. Bagi yang pernah atau sering berbelanja di Carefour, ketahuilah bahwa salah seorang pemiliknya adalah CT (menguasai saham 40 persen lebih).

CT memiliki puluhan perusahaan di bawah naungan CT Corp, yang terbagi tiga sub holding antara lain Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources. Selengkapnya sila baca di sini.

Keluarga Chairul Tanjung | Gambar: nakita.grid.id
Keluarga Chairul Tanjung | Gambar: nakita.grid.id
Mengapa penting mengetahui kondisi keluarga Putri, karena meskipun berlatar belakang sebagai anak pengusaha kaya raya, hal itu tidak membuatnya "besar kepala" dan 'tinggi hati', berbeda dengan anak-anak lain selevelnya. Dia cukup sederhana dan jauh dari kebiasaan manja.

Di usia belia, Putri sudah terlatih hidup mandiri serta mengasah kemampuan leadership dan manajerial. Dia mengambil keputusan untuk mengikuti jejak ayahnya yang mendirikan usaha dari nol. Saat ini dia menjabat CEO PT Visi Muda Kreatif (Creativepreneur) dan terlibat di berbagai kegiatan social campaign.

Semasa sekolah, atau tepatnya saat SMP, Putri ternyata sudah menyibukkan diri di berbagai organisasi di sekolahnya. Bukan cuma itu, pada usia 15 tahun dia sudah berani membuka bisnis event organizer (EO) berlabel El Paradiso bersama 2 orang temannya. Ya membuat acara-acara di sekolah.

"Aku sebenarnya masih belajar dan masih banyak yang harus dipelajari. Cuma aku mulai bisnis itu dari usia 15 tahun yakni mulai bikin EO kecil-kecilan seperti birthday party," tutur Putri.

Tentu sebagian dari kita pasti menduga bahwa modal awal Putri membuka bisnisnya akan dengan mudah didapat. Dia bisa meminta uang ayahnya yang melimpah ruah. Tetapi faktanya tidak demikian. Putri dipaksa mencari modal sendiri karena ayahnya tidak memberikan uang sepeser pun.

"Jadi kalau kamu mau berkarya bikin bisnis cuma satu, bapak nggak akan kasih uang sepeser pun. Dan kamu nggak boleh minta sponsor ke mana-mana perusahaan bapak jadi kamu harus bisa sendiri," kata Putri, menirukan ucapan yang pernah disampaikan ayahnya.

Putri tidak diberi uang sepeser pun dan tidak diperbolehkan mengajukan permohonan sponsor di perusahaan ayahnya, terus bagaimana cara Putri mendapatkan modal usaha sehingga sukses seperti sekarang ini?

Putri menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain. Dia menceritakan bahwa dia pernah mengajukan proposal sponsorship ke 30 perusahaan dan semuanya menolak. Dia pun tidak putus asa, terus berusaha mencoba dan akhirnya berhasil.

Di bisnis Creativepreneur Event Creator yang dia geluti hingga saat ini, Putri mengaku berhadapan dengan banyak dinamika, misalnya harus memimpin orang-orang yang usianya lebih tua dari dirinya. Dan nyatanya dia tidak mengalami kendala karena memang sudah terbiasa dengan kondisi seperti itu.

Sampai dengan saat ini, Putri telah menginspirasi lebih dari 60 ribu orang. Selain sebagai CEO Creativepreneur, dia juga merupakan pendiri Ruang Guru (bersama Adamas Belva Syah Devara) dan pendiri Thisable Enterprise (bersama Angkie Yudistia).

Putri luar biasa, bukan? Semoga Putri mampu mengemban amanah barunya sebagai staf khusus presiden serta bisa menginspirasi generasi muda Indonesia.

***

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun