"Sebenernya niat itu sudah ada dari lama, tapi karena belum ada dorongan, jadi belum terlaksana. Nah, karena ada teman-teman yang mendukung, saya jadi semangat dan langsung menetapkan tanggalnya." ucap Mbak Mala.
Dengan niat, tekad, dan dukungan penuh, ia mempersiapkannya dengan mengulang hafalan 10 juz setiap hari selama seminggu, agar bisa khatam dua kali sebelum hari H.
Gelondong Kedua: Menyempurnakan Hafalan Sebelum Setor Lagi
Setelah berhasil menyelesaikan setoran deresan Al-Qurannya bersama Ibu Nyai, Mbak Mala memutuskan untuk menggelondong lagi. Kali ini, ia ingin memastikan hafalannya tetap terjaga dan kuat. Ada dua alasan utama mengapa ia memutuskan untuk melakukan gelondong kedua ini.
“Pertama, karena nyari orang yang mau nyimak hafalan 30 juz itu susah, jadi ambil momen simakan di pondok. Terus yang kedua, gelondong ini jadi cara buat saya untuk mengukur seberapa kuat hafalan dan memastikan melafalkannya dengan lancar.” ucap Mbak Mala.
Gelondong Ketiga: Menepati Nazar dalam Rangka Menyelesaikan Tesis
Gelondong ketiga ini dilakukan pada hari Sabtu, 03 Mei 2025 dengan tujuan yang lebih pribadi, karena Mbak Mala memiliki nazar (janji yang harus ditepati) dalam rangka menyelesaikan tesis diakhir tahun 2024. Hal ini memberikan semangat tambahan untuk menyelesaikan gelondong tersebut. Kebetulan, gelondong ketiga ini juga bertepatan dengan selesainya setoran hafalan bersama Ibu Nyai untuk kedua kalinya.
Dengan setiap gelondong yang dilakukan, Mbak Mala menunjukkan bahwa hafalan bukan hanya soal mengingat, tetapi juga tentang komitmen, kedisiplinan, dan tanggung jawab.
Lebih dari Sekadar Hafal: Semangat dan Kedisiplinan yang Luar Biasa
Yang membuat kisah Mbak Mala begitu menginspirasi bukan hanya kemampuan menghafalnya, tetapi juga semangat yang ia tunjukkan. Bukan hanya menghafal, tetapi juga berkomitmen untuk menjaga kualitas hafalan dengan cara menderes ulang, meminta disimak, dan menjadikan proses hafalan sebagai bagian dari gaya hidupnya.
Perubahan dirinya, dari seorang anak kecil yang awalnya menghafal karena disuruh orang tua, menjadi remaja yang memiliki tujuan hidup dan disiplin tinggi adalah inspirasi bagi banyak orang. Ia membuktikan bahwa dengan ketekunan dan niat yang kuat, mimpi sebesar apapun bisa tercapai, bahkan di usia yang sangat muda.