Mohon tunggu...
Triyono
Triyono Mohon Tunggu... Guru - Misio Dei, Penulis Lembar Uji Kompetensi Kurikulum 2013, Pendidikan Agama Kristen SD Kelas 2 & 4, BPK Gunung Mulia Jakarta

Menjadi murid sepanjang hidup

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tiga Konsep Wawasan Alkitab tentang Demokrasi

31 Juli 2021   01:06 Diperbarui: 31 Juli 2021   02:11 4770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Apakah  pengertian demokrasi itu ?. 

Salah satu pokok bahasan penting dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen SMA adalah  tentang nilai- nilai demokrasi. Siswa  pada umumnya menjawab pengertian demokrasi dengan mengutip pendapat para ahli, menyimulkan bahwa demokrasi berasal dari bahasa Yunani Demos dan kratos. Demos artinya  yaitu  rakyat atau khalayak  dan Kratos  yaitu pemerintahaan, kekuasan. 

Jadi demokrasi adalah kekuasaan pemerintahan ditangan rakyat. Jawaban demikian secara pengetahuan sebenarnya tidak salah, namun masih membutuhkan penggalian  berbagai prinsip penting yang menjelaskan bahwa demokrasi  seharusnya adalah dipahami sebagai suatu proses pengambilan keputusan yang bijaksana dengan berbagai pertimbanagan untuk mencapai keadilan berdasarkan kebenaran.

Kalau kita mau menelusuri latarbelakang tentang demokrasi sebenarnya bukanlah hasil ide pemikiran manusia  melalui para ahli semata untuk mengatasi persoalan.  Tetapi demokrasi sebenarnya adalah  berasal dari konsep dan pemikiran agung dan  mulia yang dianugerahkan oleh Tuhan dalam narasi  konsep Alkitab. Demokrasi sebagai anugerah Allah memberikan pondasi pentingnya konsep yang benar, kualitas dan karakter manusia sebagai pelaku demokrasi yang memahami tujuan Allah dan konteks kebutuhan sesuatu yang dikerjakan bersama.

Pertama keagungan demokrasi dalam kisah penciptaan

Dengan satu keyakinan bahwa Allah menciptakan manusia sebagai gambar dan rupa Allah (Imago Dei) . Sebagai gambar dan rup Allah maka manusia yang dilengkapi dengan akal budi, nalar, ilmu pengetahuan, perasaan dan kemauan yang selaras dengan kehendak Tuhan. Manusia ada didunia apapun profesinya adalah  untuk menjalankan tugas dan tanggungjawab  dan tujuan Allah di dunia yang disebut dengan Misio Dei. 

Dalam kemahakuasaanNya Allah memberikan mandate kekepada  manusia untuk mengolah, mengelola alam. Allah berdialog dengan manusia dalam hal ini Adam dan Hawa yaitu mengkomunikasikan pemberian kebebasan  bahwa semua buah dalam taman boleh kamu makan, tetapi juga ada larangan ketetapan bahwa buah pengetahuan yang jahat jangan kamu makan. 

Allah juga memberitahukan akibatnya jika melanggar ketetapanNya. Ketika menciptakan manusia yaitu Adam, dipandang Allah bahwa tidak baik manusia itu seorang diri maka diciptakanlah Hawa sebagai penolong. dalam mengerjakan mandate Allah. Betapa mulianya Hawa sebagai penolong berarti sebagai kawan untuk berdemokrasi, berdiskusi bekerjasama mengerjakan pekerjaan Tuhan.  Betapa pentingnya orang lain diciptakan sebagai rekan kerja bagi kemuliaan Tuhan.

Kedua, Kejatuhan manusia dalam dosa merusakan demokrasi

Adam dan Hawa yang diciptakan sebagai gambar dan rupa Allah, namun  dalam perjalanannya  hidupnya melenceng dari tujuan Allah, tidak taat pada ketetapan Allah. Ketidaktaatan ini dipandang sebagai pemberontakan melawan Allah. Akal budi, pengetahuan dan perasaannya rusak yang lebih mementingkan keingininan diri sendiri. Adam dan hawa melakukan dialog demokrasi Tahu yang benar, tahu kebenaran namun justru yang dilakukan adalah yang salah.   Dosa mengakibatkan rusaknya konsep diri menjadi malu.  

Dosa mengakibatkan   rusaknya hubungan manusia dengan Tuhan yang dilakukan dengan mencoba bersembunyi. Dosa  merusakan  hubungan dengan sesame manusia dengan bersekongkol hal-hal yang tidak benar, saling menyalahkan, Kain dan Habel sebagai saudara tega melakukan pembunuhan.  Kisah Menara Babel dimana ilmu pengetahuan  dan teknologi menjadi rusak  untuk mencari nama tidak untuk memuliakan Tuhan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun