Mohon tunggu...
Tripviana Hagnese
Tripviana Hagnese Mohon Tunggu... Bisnis, Penulis, Baker

Saya seorang istri, ibu rumah tangga, yang juga mengelola bisnis, ada bakery, laundry, dan parfum.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cosplay: Dari Subkultur Jepang Menjadi Fenomena Global

16 September 2025   15:30 Diperbarui: 16 September 2025   09:28 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Milik Tripviana Hagnese: Cosplay: Dari Subkultur Jepang Menjadi Fenomena Global

Gambar Milik Tripviana Hagnese: Cosplay: Dari Subkultur Jepang Menjadi Fenomena Global
Gambar Milik Tripviana Hagnese: Cosplay: Dari Subkultur Jepang Menjadi Fenomena Global
Gambar Milik Tripviana Hagnese: Cosplay: Dari Subkultur Jepang Menjadi Fenomena Global
Gambar Milik Tripviana Hagnese: Cosplay: Dari Subkultur Jepang Menjadi Fenomena Global

Budaya cosplay (kependekan dari costume play) adalah fenomena global yang mengubah cara penggemar berinteraksi dengan karakter favorit mereka. Meskipun ide berdandan sebagai karakter sudah ada sejak lama, Jepang adalah negara yang memicu ledakan popularitas dan menyebarkannya ke seluruh dunia.

Sejarah Singkat: Dari Konvensi Ilmiah hingga Istilah Jepang

Awal mula budaya cosplay dapat dilacak dari konvensi fiksi ilmiah di Amerika Serikat pada tahun 1930-an, di mana para penggemar datang dengan mengenakan kostum karakter dari buku atau film favorit mereka. Namun, istilah "cosplay" itu sendiri diciptakan di Jepang.

Pada tahun 1984, seorang penulis majalah Jepang bernama Nobuyuki Takahashi menggunakan istilah ini dalam sebuah artikel setelah menghadiri konvensi fiksi ilmiah di Los Angeles. Ia menggabungkan kata "costume" (kostum) dan "play" (bermain) untuk menggambarkan kegiatan tersebut. Sejak saat itu, istilah ini menyebar luas di Jepang dan akhirnya diadopsi kembali oleh penggemar di seluruh dunia.

Pemicu dan Alasan Ledakan di Jepang

Cosplay menemukan rumah yang sempurna di Jepang berkat beberapa faktor pemicu yang unik:

  • Industri Pop Culture yang Kuat: Pada tahun 1980-an dan 1990-an, industri manga, anime, dan video game Jepang mengalami lonjakan besar. Karakter-karakter dari serial seperti Mobile Suit Gundam, Dragon Ball, dan Sailor Moon menjadi ikonik, memberikan para penggemar ribuan pilihan karakter untuk ditiru.
  • Peran Comiket: Konvensi manga terbesar di dunia, Comiket, yang diadakan dua kali setahun, menjadi wadah utama bagi para cosplayer untuk berkumpul dan memamerkan karya mereka. Di tempat ini, cosplay berkembang dari hobi menjadi subkultur yang terorganisir.
  • Penyempurnaan Seni: Budaya Jepang yang menghargai ketelitian dan kerajinan tangan (craftsmanship) sangat cocok dengan cosplay. Para penggemar tidak hanya ingin sekadar berpakaian, tetapi menciptakan kostum yang sangat mendetail dan akurat.

Penyebaran ke Seluruh Dunia

Penyebaran cosplay dari Jepang ke dunia didorong oleh dua hal utama:

  • Gelombang Anime: Di tahun 1990-an, anime menjadi fenomena global. Saluran televisi menayangkan serial populer seperti Dragon Ball Z dan Pokémon, yang memperkenalkan jutaan penonton di Barat pada karakter-karakter Jepang.
  • Era Internet: Dengan munculnya internet, forum, dan situs media sosial, penggemar di seluruh dunia dapat terhubung, berbagi foto, tutorial, dan tips tentang cara membuat kostum. Ini menghilangkan hambatan geografis dan membuat cosplay menjadi hobi yang mudah diakses di mana saja.

Tren Cosplay Saat Ini

Budaya cosplay terus berevolusi. Berikut adalah beberapa tren utamanya:

  • Profesionalisasi: Cosplay tidak lagi hanya hobi. Banyak cosplayer kini menjadi profesional, mendapatkan penghasilan dari sponsor, endorsement, dan kehadiran di konvensi.
  • Diversifikasi Karakter: Cosplayer tidak hanya berfokus pada anime dan manga. Mereka juga membuat kostum dari karakter video game (Genshin Impact, Final Fantasy), film-film Hollywood (Marvel, DC), dan serial TV Barat.
  • Platform Video Pendek: Platform seperti TikTok dan Instagram Reels menjadi media baru yang populer bagi cosplayer untuk memamerkan kostum mereka melalui video singkat yang kreatif, sketsa, dan transisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun